Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

Melihat lebih Dekat Aktivitas Santri Ponpes Sunan Bejagung Tuban saat Ramadan

Adzan berkumandang di musala Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Bejagung. Ratusan santri mulai keluar berduyun-duyun dari kamar, menuju tempat ibadah di

Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Mochamad Sudarsono
Aktivitas santri ponpes Sunan Bejagung saat Ramadan 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Adzan berkumandang di musala Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Bejagung. Ratusan santri mulai keluar berduyun-duyun dari kamar, menuju tempat ibadah di ponpes yang berada di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding. 

Mereka menuju tempat wudhu, selanjutnya merapatkan saf untuk menjalankan ibadah salat lima waktu. 

Selesai salat, para santri selanjutnya mengaji kitab yang selama ini dipelajari di ponpes asuhan KH Abdul Matin Djawahir

"Ini sedang ngaji Tajridush Sharih, juga belajar kitab kuning," kata Denis, santri asal Kecamatan Kerek, Tuban saat di musala pondok, Minggu (10/4/2022). 

Ia tak sendiri saat mengaji, ratusan temannya juga ikut mengaji seusai melaksanakan salat ashar. 

Bahkan materi mengaji juga dilaksanakan setelah salat lima waktu, mulai subuh-isya. 

Baca juga: Lebah Avinis Bersarang di Tempat Ibadah di Tuban Bikin Jemaah Tak Tenang, Tim Damkar Gercep

Ia menambahkan, aktivitas mengaji maupun hafalan sebenarnya sudah dilakukan sebelum ramadan. Namun, saat puasa juga terus diperdalam. 

"Ngaji terus, juga ada hafalan saat puasa," ungkap santri yang juga siswa kelas X tersebut. 

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung, KH Abdul Matin Djawahir menyatakan, santri ngaji setelah sahur ini merupakan hal yang rutin dilakukan. 

Diharapkan para santri bisa khatam Al-Quran saat bulan suci Ramadan. 

Lalu dilanjutkan murottal, panduan membaca salah atau benar. 

Baca juga: Pakai Bumbu Khas Timur Tengah, Bubur Suro Sunan Bonang Jadi Menu Buka Puasa Buruan Masyarakat Tuban

Kemudian pukul 07.00 WIB istirahat, dimulai lagi pukul 08.00 WIB dilanjutkan membaca kitab fathul qorib. 

Lalu terbagi lagi talim mutaalim, ada minhajul mutaalim karangan Imam Ghazali, itu untuk SMP. 

Berikutnya untuk tingkatan SMA dan perguruan tinggi memperdalam kitab fiqih, sambil tabarrukan kitab yang dikarang ulama sepuh tahun 1000 an namanya kitab fathul qorib sampai duhur. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved