Ramadan 2022
Salat Tarawih 23 Rakaat atau 11 Rakaat, Manakah yang Lebih Baik? Simak Penjelasan Hukumnya
Salat tarawih di kalangan masyarakat dilakukan sebanyak 23 rakaat atau 11 rakaat. Lantas, manakah yang lebih baik?
Landasan Salat Tarawih
Berikut landasan hukum menunaikan ibadah salat tarawih baik 11 rakaat maupun 23 rakaat:
1. Salat Tarawih 11 rakaat
Adapun landasan hukum salat tarawih 11 rakaat didasarkan oleh beberapa hadis nabi.
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari)
2. Salat Tarawih 23 Rakaat
Pelaksanaan salat tarawih 23 rakaat memiliki 3 landasan utama sebagaimana disampaikan oleh Syamsul.
Landasan pelaksanaan salat tarawih 23 tersebut di antaranya:
- Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
- Hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
- Menurut sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat sebagaimana dilihat di kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata: "Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat."
Baca juga: Surat-surat Pendek yang Mudah Dihafalkan, Sering Dibaca saat Salat Tarawih, Al-Ikhlas hingga Al-Maun
Keduanya tak jadi masalah
Menurut Syamsul, perbedaan pelaksanaan salat tarawih tidak perlu diperdebatkan.