Berita Surabaya
6 Petugas Pemadam Surabaya Luka-luka: Telat 3 Detik Aja, Kami Terkubur Hidup-hidup di Bawah Bara Api
6 petugas pemadam kebakaran di Surabaya alami luka-luka saat padamkan api: Telat 3 detik saja, kami terkubur hidup-hidup di bawah bara api.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Enam orang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya terluka saat memadamkan kebakaran Komplek Pergudangan Margomulyo Permai Blok I, Sukomanunggal, Surabaya, Selasa (12/4/2022).
Mereka bernama David dan Bambang Sutejo, yang bertugas di Pos Rayon 1. Kemudian, Farid yang bertugas di Pos Rayon 2. Lalu, Wahyono, Yusuf, dan Imam, yang bertugas di Pos Rayon 4.
Jemari tangan mereka terpaksa dibuntal lapisan perban, akibat terkena letupan api yang membara di ruang tertutup atau lazim disebut flashover, saat berjibaku memadamkan api di gudang penyimpanan sandal bernomor Q-14.
Ada yang diperban hanya pada beberapa jemari salah satu tangannya. Tapi ada juga yang harus dibuntal perban pada hampir seluruh telapak tangan kanannya, seperti tangan kanan Farid.
Farid mengaku, seandainya ia dan lima orang teman-temannya itu terlambat tiga detik saja mengambil langkah kembali keluar dari dalam gudang. Mungkin, nyawanya tidak akan selamat. Karena terkubur hidup-hidup di bawah tumpukan sandal siap jual dan kardus yang telah menjadi bara api.
Seingat Farid, kondisi dalam gudang tersebut laiknya rimba yang berkemelut api. Tumpukan benda yang tingginya melebihi tubuh manusia dewasa itu, telah membara.
Ketika letupan flashover tersebut terjadi, hampir sebagian besar komponen bangunan di langit-langit gudang yang telah terbakar menjadi bara api itu runtuh.
"Ya ambruk semua. Kalau kami telat 3 detik aja, kami sudah enggak bisa keluar. Karena (tumpukan) kertas bahan baku gudang di kanan kiri (kami) ambruk," katanya saat ditemui TribunJatim.com di samping ambulans PMI di lokasi, Selasa (12/4/2022).
Seingat Farid, saat melakukan pemadaman tahap pertama, terdapat tiga selang sumber air yang menjadi 'senjata' utama petugas mengeksekusi kobaran api.
Setiap selang air dengan kemampuan menyemburkan debit air yang begitu kuat itu, harus dipegang oleh dua orang.
Dalam kemelut proses pemadaman di dalam gudang, terdapat enam orang yang merangsek masuk ke dalam.
Namun, siapa sangka. Seraya geleng-geleng kepala, Farid mengungkapkan, letupan api atau flashover, ternyata menyambutnya dan lima orang temannya.
Meskipun ia mengalami luka yang terbilang lebih parah ketimbang lima orang temannya. Farid mengaku tetap bersyukur, karena fatalitas cedera yang dialami terbilang lebih minimal.
Karena dirinya saat itu memakai alat pelindung diri (APD) pemadam lengkap dan sempurna dari kepala hingga ujung kaki.