Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demonstrasi di Jawa Timur

Bawa Empat Tuntutan, Demo Mahasiswa di Lumajang Sempat Memanas hingga Nyaris Terjadi Baku Hantam

Demo mahasiswa di Lumajang tolak kenaikan harga BBM hingga protes polemik tambang sempat memanas hingga nyaris terjadi baku hantam.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Aksi demo mahasiswa di depan Kantor Pemda Lumajang sempat diwarnai kericuhan, Selasa (12/4/2022). Unjuk rasa itu menuntut agar pemerintah setempat ikut segera mengatasi kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, dan carut marut pertambangan pasir. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Mahasiswa di Lumajang, Jawa Timur kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pemda Lumajang dengan membawa tuntutan menolak kenaikan harga BBM dan kelangkaan minyak goreng, Selasa (12/4/2022) .

Pantauan di lokasi, demo tersebut berlangsung sejak pukul 15.00 WIB.

Massa datang ke depan Pendopo Arya Wiraraja dengan berbagai macam atribut seperti panji-panji, poster dan spanduk-spanduk bertuliskan kalimat protes atau isi aspirasi. Di sana perwakilan massa sempat melakukan orasi, lalu demo berlanjut dengan long march menggeruduk Kantor Pemda Lumajang.

Sesampai di depan Kantor Pemda Lumajang, demo sempat diwarnai kericuhan. Mahasiswa dan polisi terlibat aksi saling dorong. Bahkan kedua belah pihak nyaris baku hantam.

Kejadian tersebut bermula karena polisi melarang niat mahasiswa untuk masuk ke halaman gedung Kantor Pemda Lumajang. Sedangkan, mahasiswa terus merangsek masuk untuk menyampaikan aspirasinya.

Kericuhan ini berlangsung sekitar 10 menit.

Setelah Bupati Lumajang, Thoriqul Haq datang menemui massa, mereka bisa masuk di halaman Kantor Pemda Lumajang.

Di depan Bupati Thoriqul Haq, massa aksi menuntut Pemkab Lumajang untuk segera mengatasi masalah minyak goreng, BBM, kelangkaan pupuk subsidi, dan sengkarut tambang pasir.

"Banyak permasalahan yang belum diatasi pemerintah, ayah kita seorang petani kesulitan mendapatkan pupuk, ibu kita kebingungan dengan mahalnya harga minyak goreng, juga masalah tambang ilegal yang belum juga ditindak oleh pemerintah," kata salah seorang mahasiswa saat berorasi.

Ahmad Taufik Hidayatullah, koordinator aksi mengatakan, dalam demo kali ini, massa membawa empat tuntutan.

Pertama, Pemda Lumajang diminta untuk mengirim surat terbuka protes ke pemerintah pusat terkait polemik harga BBM, minyak goreng, PPN, dan pupuk subsidi.

Kedua, pemerintah daerah agar mendesak pemerintah pusat menstabilkan harga-harga sembako dan BBM. Selanjutnya, mahasiswa meminta Pemkab Lumajang segera menyelesaikan sengkarut tambang pasir. Sebab, saat ini cukup banyak aktivitas pertambangan pasir di pantai selatan.

"Yang terakhir pemda harus berkomitmen mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Lumajang," kata Taufik.

Menanggapi aspirasi tersebut, Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya bersedia mengawal kenaikan harga BBM dan minyak goreng. Sedangkan untuk masalah pupuk, pihaknya akan segera melakukan sidak di lapangan. Salah satunya meninjau stok pupuk subsidi di kios-kios kelompok tani.

"Prinsipnya penyampaian protes ini kami pada posisi mendengarkan. Selanjutnya ini akan kami respons sebagai bagian dari tugas pemerintah daerah," pungkas dia.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved