Arti Kata
Buzzer Apa Artinya? Berikut Penjelasan Makna dalam Bahasa Indonesia, Istilah Populer di Media Sosail
Apa arti buzzer dalam bahasa Indonesia? Istilah ini jadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini arti buzzer dalam Bahasa Indonesia dan di media sosial.
Istilah buzzer kembali mencuat dan jadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial.
Hal ini terkait beredar video di media sosial Ade Armando diteriaki buzzer dan penghianat oleh sejumlah pengunjuk rasa, saat sebelum Dosen Universitas Indonesia (UI) dikeroyok hingga babak belur oleh sekelompok massa demo 11 April di depan gedung DPR RI, Jakarta.
Lantas apa arti buzzer dalam bahasa Indonesia?
Baca juga: Arti Kata NT dalam Bahasa Gaul, Kata yang Populer di Dunia Gaming, Berikut Penjelasan Kata NT
Secara etimologi, buzzer adalah lonceng, bel, atau alarm yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan banyak orang di suatu tempat dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pengumuman.
Dalam kaitannya media sosial, arti buzzer adalah orang yang mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu, baik itu produk atau isu tertentu melalui postingan di akun media sosialnya.
Pendapat lain mengatakan pengertian buzzer adalah pengguna akun media sosial (Twitter, Facebook, Instagram) dengan banyak followers yang dibayar untuk mengkampanyekan atau mempromosikan suatu produk atau isu tertentu melalui rangkaian update status di media sosial.
Pengamat komunikasi dan budaya digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, buzzer sebenarnya merupakan satu hal yang wajar dalam ilmu komunikasi, yaitu ketika produsen pesan menyampaikan pesan dan merasa pesannya harus diperkuat.
"Di media sosial, pendapat yang baik itu bisa diperkuat oleh followers. Nah, itu dalam situasi yang alamiah di dunia media sosial," kata Firman kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).
"Tapi, dalam kenyataannya kemudian ada satu pihak yang memulai dengan memfabrikasi dukungan, bisa pakai buzzer yang dibayar, bisa pakai bot untuk membentuk suasana," lanjutnya.

Baca juga: Apa Itu Tempus? Bahasa Gaul Populer Medan di Bulan Ramadan, Arti Kata Sama dengan Mokel atau Mokah?
Sebab, logika media sosial adalah semakin banyak yang mendukung pendapat maka dianggap sebagai kebenaran, termasuk kebijakan pemerintah, oposisi, atau bahkan produk komersial.
Oleh karena itu, semua pihak melibatkan penggunaan buzzer untuk menciptakan keadaan seakan-akan dukung yang kuat dan legitimatif.
Dalam teorinya, kondisi ini dinamakan spiral of silent.
Pada mulanya, teori itu digunakan di media konvensional, yakni mampu mengerucutkan satu pendapat ketika media besar ikut campur dalam satu pendapat.
"Misalnya kita ngomong soal film Ada Apa Dengan Cinta ini bagus apa enggak, publik berpendapat bebas, ada yang bagus, ada yang jelek," jelas dia.
"Kemudian media masuk, bagi mereka yang berselera tinggi, film Ada Apa Dengan Cinta ini sangat menarik. Publik kemudian akan ikut pada pendapat media," sambungnya.
Hari ini, apa yang dimainkan oleh media konvensional itu dimainkan oleh buzzer.
Artinya, pengguna buzzer lebih senang jika pendapat itu mengerucut ke satu muara.
Akibatnya, tercipta sebuah kondisi yang seakan-akan muncul dukungan terhadap pihak tertentu. Namun, semua ini masih dalam kategori alamiah.
Buzzer menjadi tidak alamiah dan berbahaya ketika melakukan penggiringan pendapat disertai dengan intimidasi dan doxing.
Jika tidak digunakan sebagaimana mestinya, buzzer akan membiaskan kebenaran dan itu akan berbahaya bagi publik secara luas.
Pasalnya, mereka memfabrikasi kebenaran yang tidak sesuai keadaan atau memalsukan realitas.
Meski pengguna buzzer secara sosial pendapatnya berpotensi didengar publik, mereka akan dicap sebagai warga negara yang tidak memiliki visi untuk menjalankan demokrasi.
Seorang buzzer di media sosial dapat langsung dikenali melalui update status yang diposting di akun media sosialnya.
Baca juga: Sindir Pemkab Gresik, Mahasiswa Gelar Aksi Pungut Sampah usai Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD
Ciri-ciri akun buzzer
- Akun buzzer biasanya cukup aktif melakukan kegiatan di media sosial, misalnya update status, memberikan komentar, dan lain-lain.
- Seorang buzzer biasanya memiliki pengaruh yang cukup besar, setidaknya di media sosial.
- Akun buzzer selalu memiliki banyak followers di media sosial, setidaknya 5000 followers.
- Pada umumnya akun buzzer memiliki akun media sosial yang palsu yang bertujuan untuk membantu kegiatan kampanye.
- Akun buzzer mempromosikan suatu produk atau isu tertentu ke publik dengan tujuan agar followers terpengaruh, atau setidaknya mengetahui informasi tertentu.
- Akun buzzer biasanya akan mempublish konten yang mirip selama periode tertentu, sesuai kesepakatan dengan pihak pengguna jasanya.
- Akun buzzer dituntut untuk membuat postingan suatu produk atau isu tertentu menjadi viral sehingga mereka sering menyajikan konten yang menghasilkan pro dan kontra.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Arti Buzzer dalam Bahasa Indonesia dan Buzzer di Media Sosial, Ini Penjelasan Lengkapnya