Berita Jatim
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Teguhkan Pesan Kebhinekaan dan NKRI
Istri dari Presiden Republik keempat KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menyapa para perwakilan dari lintas agama, aktivis
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Istri dari Presiden Republik keempat KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menyapa para perwakilan dari lintas agama, aktivis perempuan, dan penggerak kebhinnekaan, Gereja Katolik Santo Yosafat (GKSY), Semolowaru Surabaya, Sabtu (23/4/2022).
Tak ketinggalan, komunitas alumni perguruan tinggi, pendamping masyarakat, dhuafa, pemuda dan mahasiswa, hadir dalam acara tersebut.
Sinta datang di tempat acara disambut dengan lagu Melati yang dibawakan oleh paduan suara anak-anak dari GKSY, didampingi Romo Agustinus Eka Winarno perwakilan GKSY dan Nia Sjarifudin Joedopramono perwakilan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Mengawali sapaannya pada momentum Ramadhan ini, Sinta mengingatkan bagi yang berpuasa hendaklah dilanjutkan dengan memahami dan mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika, Satu Nusa Satu bangsa.
Baca juga: Di Surabaya Petugas Jemput Bola Salur BLT Migor, Sebanyak 98,26 Persen Target Telah Terima
"Untuk itu kerukunan harus dijaga. Kalau masyarakat rukun, maka negara ini akan kuat," pesan Sinta.
Sinta mengaku bahagia, lantaran para tokoh-tokoh lintas agama hadir semua. Sehingga, Kebhinekaan sudah mulai tertanam. Bagi dia keberagaman begitu indah. Untuk itu Sinta meresmikan tiga formula guna menjaga hal tersebut.
"Ada tiga kelompok atau rukun yang harus kita pahami, kita miliki, kita jaga, dan kita jalani. InsyaAllah kita akan mendapatkan limpahan anugerah Allah SWT dan selamat dunia akhirat," ucapnya.
Ketiga rukun, kata dia, itu adalah rukun keagamaan, rukun ketatanegaraan dan rukun Kesehatan. Sinta melanjutkan penjelasannya.
Pertama, lanjut dia, rukun agama. Masing-masing agama pasti memiliki rukun yang wajib dijalankan pengikutnya. Semua umat menjalankan rukun agamanya masing-masing. Dengan demikian maka kita akan mendapatkan anugrah dari Tuhan Yang Maha kuasa.
"Kedua rukun ketatanegaraan. Yakni yang wajib dijalankan oleh dan untuk seluruh rakyat Indonesia, yakni Dasar Negara Indonesia, yaitu Pancasila, yang terdiri dari lima sila," terang dia
"Ketiga Rukun Kesehatan. Saat ini kita menghadapi Pandemi Covid 19 yang sangat berpengaruh terhadap Kesehatan individu sebagai bagian dari masyarakat. Untuk itu, perlu menjalankan rukun Kesehatan yakni protokol Kesehatan 5M guna pencegahan merebaknya virus," sambungnya.
Dirinya berharap, semoga apa yang ia sampaikan membawa manfaat. Rakyat sehat, negara kuat, negara gemah ripah loh jinawi atau baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
Pada kesempatan tersebut juga diiringi lagu Ibu Kita Kartini oleh paduan suara anak-anak GKSY. Acara dipungkasi dengan penandatangan Plakat berupa untaian kata yang merupakan pesan dari Gus Dur yang disampaikan pada Deklarasi Bhinneka Tunggal Ika pada tahun 2006. Pesan itu berbunyi Keberagaman Adalah Kekuatan Jati Diri Bangsa, Yang Tidak Boleh Dilemahkan Apalagi Dihilangkan.
Plakat ditandatangani oleh Sinta Nuriyah Wahid selaku Istri Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid yang merupakan tokoh yang selalu meneguhkan kebhinekaan Indonesia.