Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Pererat Persaudaraan, Ratusan Pesilat dari 9 Perguruan Bagi-bagi Takjil Jelang Waktu Buka Puasa

Pererat persaudaraan dan tali silaturahmi, ratusan pesilat yang berasal dari 9 perguruan bersatu bagi-bagi takjil jelang waktu berbuka puasa.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Forum Komunikasi Perguruan Pencak Silat (FKPPS) Kecamatan Gondang berkumpul di Rest Area Bale Seduh Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Minggu (24/4/2022) sore. Para pesilat yang berasal dari sembilan perguruan pencak silat ini menggelar kegiatan bersama bagi-bagi takjil menjelang waktu berbuka puasa di Jalan Raya Gondang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ratusan pesilat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perguruan Pencak Silat (FKPPS) Kecamatan Gondang berkumpul di Rest Area Bale Seduh Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Minggu (24/4/2022) sore.

Para pesilat yang berasal dari sembilan perguruan pencak silat ini menggelar kegiatan bersama bagi-bagi takjil menjelang waktu berbuka puasa di Jalan Raya Gondang.

Sembilan perguruan pencak silat itu adalah PSHT, IKSPI, Pagar Nusa, Cipta Sejati, Cempaka Putih, Persinas ASAD, Porsigal, SH Winongo dan Perisai Diri.

"Dari kegiatan ini, kami berharap terjalin tali silaturahmi yang mempererat persaudaraan lintas perguruan," ujar Ketua FKPPS Kecamatan Gondang, Lamuji.

Diakui Lamuji, citra pesilat di mata masyarakat di Tulungagung agar miring.

Pesilat diidentikkan dengan gesekan dan konflik lintas perguruan.

Namun FKPPS Kecamatan Gondang ingin menghapus anggapan itu.

"Kami ingin menghapus pandangan masyarakat itu. Para pesilat bisa bersatu, bekerja sama untuk negara dan umat manusia," terang Lamuji.

Persatuan lintas perguruan silat di bawah FKPPS Kecamatan Gondang adalah satu-satunya di Tulungagung.

Karena itu, kerukunan yang digagas FKPPS Kecamatan Gondang diharapkan bisa menular ke wilayah lain.

Meski diakui Lamuji, tantangan saat ini sangat kuat karena banyaknya provokasi.

"Belakangan provokasi mulai bermunculan, seperti perusakan banner-banner milik perguruan silat.  Ada juga hasutan agar berkonflik dengan perguruan lain," ungkapnya.

Untuk mencegah konflik antar anggota perguruan pencak silat, FKPPS selalu mengambil inisiatif jika ada gesekan.

Para pengurus FKPPS yang terdiri dari pesilat lintas perguruan mengambil sikap untuk mendamaikan.

Mereka berupaya supaya gesekan itu tidak sampai membesar, dan cukup dengan cara kekeluargaan.

"Bisa saja provokasi datang dari mereka yang tidak mau melihat para pesilat lintas perguruan ini rukun. Atau mungkin ada yang belum tahu sisi positif FKPPS," sambung Lamuji.

FKPPS dirintis sekitar lima tahun lalu oleh empat perguruan pencak silat, yaitu PSHT, Pagar Nusa, Cipta Sejati dan Perisai Diri.

Dalam perkembangannya, semangat kerukunan ini meluas hingga kini terbentuk persatuan 9 perguruan pencak silat.

Lamuji pun berharap kerukunan ini menular ke wilayah sekitarnya.

Persaudaraan lintas perguruan pencak silat telah terbentuk di Kabupaten Tulungagung.

Namun ternyata di tingkat akar rumput masih sering terjadi gesekan.

Terutama di wilayah selatan, seperti Kecamatan Bandung dan Besuki.

Bahkan belakangan kasus kekerasan berlatar belakang perguruan silat ini merembet ke wilayah lain secara sporadis.

Polisi selalu bertindak tegas kepada pelaku kekerasan tanpa memandang latar belakang organisasinya.

Meski banyak yang masuk penjara, nyatanya tak menyurutkan yang lain untuk melakukan kekerasan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Tulungagung

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved