Berita Lumajang
Warga Lumajang Ramai Gadai Emas dan Barang Elektronik untuk Beli Jajanan hingga Angpau Lebaran
Hari raya Idul Fitri yang sudah ada di depan mata membuat cukup banyak masyarakat yang membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan lebaran.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Hari raya Idul Fitri yang sudah ada di depan mata membuat cukup banyak masyarakat yang membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan lebaran.
Tidak jarang mereka yang tak mempunyai dana darurat, terpaksa menggadaikan aset barang berharganya. Mulai dari barang elektronik atau perhiasan.
Kondisi seperti ini terlihat di beberapa kantor pegadaian swasta. Selain itu, kantor pegadaian milik negara juga mulai ramai didatangi warga.
Pengunjung pegadaian didominasi oleh perempuan. Mereka ada yang menggadaikan kulkas, tv, sampai perhiasan.
Dewi warga Labruk Kidul misalnya. Dia sengaja menggadaikan gelang emas miliknya demi mendapatkan bekal untuk berlebaran.
Uang segar itu nantinya akan digunakan untuk membeli jajanan lebaran hingga angpau lebaran.
Baca juga: Sepeda Motor Bekas di Showroom Lamongan Laris Manis Jelang Lebaran, Penjualan Meningkat 80 Persen
"Ponakanku itu banyak. Uang ini nanti buat kasih hadiah ke anak-anak sama buat beli baju," katanya.
Suryo Laksono Kepala Cabang Pegadaian Lumajang mengatakan, memang selama Ramadan 1443 H Pegadaian sudah mulai ramai didatangi warga.
Memasuki minggu ketiga puasa peningkatan kedatangan warga cukup signifikan. Jumlah transaksi ada peningkatan sekitar 50 persen.
"Kalau hari-hari sebelum Ramadhan sehari transaksi 100 orang, bula ini sehari bisa mencapai 200 orang," kata Suryo.
Mereka yang datang keperluannya cukup beragam. Ada yang menggadaikan barang, namun ada pula yang justru menebus barang.
Pantauannya hingga lebaran minggu kedua kemarin, cukup banyak masyarakat dari kalangan pedagang berbondong-bondong datang ke Pegadaian.
Di moment ini memang biasanya pedagang lebih banyak membutuhkan modal untuk menyetok barang. Biasanya mereka memilih solusi cepat mendapatkan modal tambahan dengan menangguhkan aset.
"Bulan Ramadhan atau Idul Fitri itu bulannya ramai-ramainya pembeli. Nah itu, biasanya pedagang butuh modal buat menyetok barang," kata Suryo.