Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Nasib Tragis Bocah di Blitar, Ingin Bisa Berenang Malah Tenggelam, Temanp-temannya Seketika Panik

Keinginan Raihan, pelajar kelas 3 SMP untuk bisa mahir berenang, akhirnya malah mencelakakan dirinya sendiri. Sebab, ia bukan belajar berenang

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Imam Taufiq
Petugas Polsek Wates bersama warga sehabis mengevakuasi jasad bocah pelajar SMP yang tenggelam, Kamis (12/5/2022) 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Keinginan Raihan, pelajar kelas 3 SMP untuk bisa mahir berenang, akhirnya malah mencelakakan dirinya sendiri.

Sebab, ia bukan belajar berenang di kolam renang melainkan belajar renang bersama teman-temannya di sungai yang dekat dengan pantai selatan.

Akibatnya, bocah asal Dusun Sidomulyo, Desa/Kecamatan Wates ini ditemukan tewas, Rabu (11/5) siang kemarin. Jasadnya tenggelam di Sungai Waong, yang ada di bibir Pantai Jolosutro atau bersebelahan dengan lahan tambak udang milik pengusaha asal luar kota (Surabaya).

"Kami bersama warga berhasil mengevakuasinya (mayat korban) dari sungai. Namun, atas permintaan keluarganya, korban tanpa dibawa ke kamar mayat dan sudah dimakamkan karena keluarganya sudah meenyadari kalau musibah yang diaaalami korban itu merupakan kecelakaaan murni," ungkap AKP Suhariyaanto, Kapolsek Wates, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Kerajaan Bisnis Gibran dan Kaesang, Tanpa Bawa Embel-embel Presiden Jokowi, Ada Martabak hingga Kaos

Tak ada yang tahu pasti kronologisnya karena korban bermain dengan anak-anak sebayanya.

Tak ada yang dewasa, keempat temannya itu adalah teman sekelasnya dan sekampungnya. Mereka sekolah di SMP Negeri yang ada di Kecamatan Wates. "Sepulang dari seekolah, seperti anak pada umumnya bermain. Namun, mereka mengendarai dua sepeda motor," ujarnya.

Entah siapa yang punya ide, menurutnya, mereka berencana hendak belajar berenang di kolam renang yang ada di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Meski jarak lokasi kolam renang itu sekitar 10 km dari desa mereka, namun jauh sebelumnya mereka sudah pernah menjajal ke kolam renang itu. Namun, siang kemarin, keinginan kelima bocah itu mendadak batal.

"Katanya, ada dari mereka yang nggak bawa uang (untuk bayar masuk ke kolam renang itu) sehingga batal," ujarnya.

Karena keinginan korban untuk bisa belajar berenang cukup kuat, sehingga tak bisa dibatalkan dengan hanya tak punya uang. Dari pada gagal berenang, entah siapa yang punya ide, mereka sepakaat berenang ke ssungai.

Jarak Sungai Waong dengan desa korban sekitar 4 km, sehingga dijangkau dengan dua seppeda motor. Dari lima bocah itu, ada yang boncengan tiga. Lokasi sungai itu cukup sepi karena jauh dari perkampungan terdekat. Kiri kanannya, selain hamparan tanaman jagung milik petani setempat juga berekatan dengan bibir pantai. Itu dipisahkan dengan hamparan tambak udang buatan (udang vaname (panami), yang dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan bibir pantai).

"Namanya anak-anak dan tak ada yang lebih besar (dewasa) di antara mereka, ya tak ada yang mencegah atau melarangnya kalau itu bahaya (berenang di sungai yang airnya mengalir dan dalam)," upaparnya.

Begitu sampai di lokasi sungai, mereka seperti sudah tak ssabar untuk merasssakan jernihnya air sungai alami itu. Mereka seemua langssung menjebur, termasuk korban. Entah tidak tahu kalau sungai itu airnya dalam dan tak sadar kalau dirinya belum mahir berenang dibandingkan dengan keempat temannya, korban langsung menjebur. Mungkin, ia ingin meniru seperti teman-temannya langsung asyik berenang. Begitu menjebur, korban langsung tenggelam sehingga membuat teman-temannya panik.

"Sungai itu tak merata dalamnya karena ada yang dangkal juga. Kebetulan yang dipakai berenang korban itu dalam atau sekitar 2 meter karena seperti ada kedungnya di dalam sungai itu," ujarnya.

Begitu tubuh korban tak muncul ke permukaan, teman-temannya bukan hanya panik namun langsung mengejarnya. Salah seorang temannya sempat meraih tangan korban di saat korban tenggelam itu namun entah apa yang terjadi, itu akhirnya lepas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved