Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Tren Kasus DBD di Probolinggo Meningkat, Tiga Pasien Meninggal Dunia, Dinkes Singgung soal Musim

Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Petugas tengah melakukan fogging untuk menekan populasi DBD. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo, sejak Januari hingga 10 Mei 2022, tercatat sebanyak 161 orang terinfeksi virus dengue.

Dari jumlah tersebut, ada tiga kasus pasien meninggal.

Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati mengatakan naiknya kasus DBD dipengaruhi perubahan cuaca.

Baca juga: Rumah Pemanupulasi Dokumen Ekspor Minyak di Surabaya Digeledah Polisi, Awalnya Dikira Rumah Kosong

Secara akumulasi, dibandingkan tahun kemarin, pada 2022, kasus DBD mengalami kenaikan sekitar 33 persen.

"Masih ada musim hujan, masih ada kemarau. Sebenarnya tipe cuaca yang seperti ini yang penyebaran populasi nyamuk itu khususnya DBD meningkat," katanya, Sabtu (14/5/2022).

Ia melanjutkan, berbagai upaya pencegahan dilakukan untuk menekan jumlah kasus DBD.

Pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Tentang Kewaspadaan Demam Berdarah Dengue yang berisi imbauan untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus pada 1 Desember 2021.

3M plus itu yakni, menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk, dan berkembangnya jentik-jentik nyamuk.

Selanjutnya, menerapkan Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Jumantik bertugas rutin memantau tempat penampungan air agar jentik tidak sampai berkembang menjadi nyamuk dewasa.

"Sosialisasi kewaspadaan DBD juga secara meluas telah dilakukan oleh Dinkes P2KB. Juga pemberian abate secara gratis melalui kader posyandu dan puskesmas," paparnya.

Diketahui, hingga 10 Mei 2022, Kanigaran menjadi kelurahan yang memiliki kasus DBD terbanyak yakni 64 kasus dan 1 kasus meninggal.

Disusul Kelurahan Mayangan dengan 46 kasus, Kelurahan Kademangan 27 kasus dan 1 orang meninggal, Kelurahan Kedopok 15 kasus, serta Kelurahan Wonoasih 9 kasus dan 1 orang meninggal.

"Masyarakat sendiri dari pribadinya itu tidak boleh lengah terhadap segala sesuatu, termasuk DBD. Tak kalah penting, menjaga kebersihan lingkungan karena dari lingkunganlah muncul sarang nyamuk, ketiga pengaktifan 1 rumah 1 kader jumantik," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved