Berita Trenggalek
Puluhan Perempuan Trenggalek Diajari Berwirausaha Bidang Perikanan dan Cara Pasarkan Produk
Pemkab Trenggalek kembali menggelar pelatihan bagi para perempuan. Sebanyak 65 perempuan dilatih untuk menjadi wirausahawan di bidang perikanan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIMN.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek kembali menggelar pelatihan bagi para perempuan.
Sebanyak 65 perempuan dilatih untuk menjadi wirausahawan di bidang perikanan.
Mereka akan dibekali dengan berbagai ilmu soal pengolahan ikan menjadi berbagai produk.
Pelatihan itu dimulai Senin (23/5/2022), hingga beberapa hari ke depan.
Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Andriyanto mengatakan, perikanan merupakan sektor yang sumbangsihnya bagi ekonomi daerah cukup tinggi.
"Sektor ini menyumbang hampir 10 persen dari total ekonomi daerah. Tentunya ini harus dikelola dengan baik, baik dari sisi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya," kata dia, saat membuka pelatihan.
Baca juga: 17 Ribu Warga Trenggalek Terima BLT-DD Tahun Ini, Bupati Mas Ipin Imbau Digunakan Secara Bijak
Dengan memberi pelatihan kepada para pelakunya, ia berharap sumbangsih sektor itu bisa lebih meningkat.
Sebagai wilayah yang berada di pantai selatan dan memiliki tempat pelelangan ikan besar, potensi perikanan tangkap di Trenggalek cukup besar.
Belum lagi sektor perikanan budidaya yang banyak digerakkan oleh warga di berbagai wilayah.
Sama seperti pelatihan-pelatihan tahun sebelumnya, perempuan menjadi sasaran untuk dilatih menjadi wirausahawan.
Di sektor olahan perikanan, menurut dia, peran perempuan selama ini cukup mendominasi. Ia memberi contoh sederhana.
"Mayoritas penjual ikan asap di pengolahan ikan Bengkorok di Kecamatan Watulimo adalah perempuan. Sekitar 80 persen adalah mereka," ujarnya.
Baca juga: RSUD Trenggalek Siapkan Fasilitas Antisipasi Hepatitis Akut Misterius, Ada Tempat Khusus Anak
Perempuan, lanjut dia, juga punya peran besar dalam peningkatan ekonomi dan kualitas keluarga.
"Karena apabila perempuan itu berpenghasilan, sebagian besar penghasilannya bakal kembali kepada keluarga. Untuk perbaikan gizi maupun pendidikan keluarga," sambung dia.