Berita Sidoarjo
Tersedia 1.776 Lowongan Kerja, Pelamar Membludak Padati May Day Job Fair 2022 di Alun-alun Sidoarjo
Sedikitnya ada 1.776 lowongan kerja dari berbagai perusahaan di Sidoarjo dalam job fair atau bursa kerja yang digelar Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) di
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sedikitnya ada 1.776 lowongan kerja dari berbagai perusahaan di Sidoarjo dalam job fair atau bursa kerja yang digelar Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) di Alun-alun Sidoarjo, Selasa (24/5/2022).
Kegiatan bertajuk May Day Job Fair 2022 itu digelar selama dua hari. Animo masyarakat sangat tinggi, bahkan sejak acara belum digelar, sudah ada ribuan calon pelamar kerja yang melakukan registrasi via online.
“Pemerintah terus berupaya mengurangi angka pengangguran. Salah satunya dengan menggelar job fair seperti ini. Mempercepat pertemuan pencari kerja dan lowongan yang tersedia,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Subandi di sela acara pembukaan.
Menurutnya, job fair tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini selain offline, juga digelar secara virtual dan mengunakan aplikasi siap kerja untuk proses registrasi, pelamaran lowongan pekerjaan, proses seleksi, sampai penempatan tenaga kerja.
Jumlah perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini juga bertambah, dari awal sosialisasi lalu hanya 40 perusahaan, bertambah jadi 46 perusahaan saat pelaksanaan. Ada perusahaan di Sidoarjo sendiri, sampai perusahaan multinasional.
Jumlah lowongannya awal sosialisasi sekitar sebulan lalu masih 1.000 lowongan, kini total ada 1.776 lowongan.
Kebutuhan lapangan kerja di Sidoarjo juga tinggi. Total ada 130.980 pengangguran terbuka yang ada di Sidoarjo atau sebanyak 10,87 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1,2 juta orang.
“Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sidoarjo tahun 2020 naik 6,35 % dari tahun sebelumnya menjadi 10,97 % . Di tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0,10 % dari tahun sebelumnya menjadi 10,87 % ,” urai Subandi.
Tingkat penuruanan itu dirasa masih sangat kecil. Ada beberapa faktor penyebabnya, antara lain sekitar 145 perusahaan di Sidoarjo yang menutup usahanya dan sekitar 13 perusahaan yang pindah atau relokasi ke daerah lain karena beralasan upah minimum Kabupaten Sidoarjo sangat tinggi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan penempatan tenaga kerja secara proposional, sehingga terjadi pengurangan jumlah pengangguran secara signifikan. Kita ingin kegiatan seperti ini juga dapat diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan atau lembaga lain secara berkelanjutan,” harapnya.