Anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil Hilang
Misteri Sungai Aare Lokasi Eril Hilang, Tak Ada yang Berenang Bulan Juni, Tiap Tahun 20 Orang Hilang
Misteri di sungai Aare Swiss dikuliti semenjak Eril anak Ridwan Kamil hilang di sungai tersebut. Terungkap fakta terkait catatan korban hilang.
TRIBUNJATIM.COM - Kabar Eril anak Ridwan hilang di sungai Aare Swiss menyita perhatian publik.
Banyak dari Anda yang mungkin penasaran dan mulai mencari tahu tentang misteri di sungai Aare.
Misteri di sungai Aare Swiss pun dikuliti semenjak Eril anak Ridwan Kamil hilang di sungai tersebut.
Tidak hanya itu, terungkap fakta terkait catatan korban hilang di sungai ini.
Yakni setiap tahun 20 orang hilang di sungai Aare.
Baca juga: Inilah Firasat Eril Sebelum Hanyut, Ada Pesan Terakhir ke Ibu, Paman Terisak Ingat Anak Ridwan Kamil
Dilansir dari TribunSumsel.com, ternyata menjelang Juni menurut pengamatan Krisna Diantha kontributor Kompas.com di Swiss, selama tinggal di Swiss, tidak ada orang yang berenang di sungai Aare Swiss atau sungai Aare Bern.
Bukan itu saja, alasan warga asli sana tak mau berenang karena air sungai yang masih dingin dan keruh.
Hal itu dikarenakan lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.
"Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu," tutur Krisna.
Bahkan orang yang hanyut baru bisa ditemukan dalam waktu seminggu.
Baca juga: Teriakan Terakhir Eril Sebelum Terseret Arus dan Hilang di Sungai, Anak Ridwan Kamil Ucap Kata Ini

Sejauh ini Polisi Bern, Swiss, mengungkap dua alasan sulitnya melakukan pencarian anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (23), yang hilang di Sungai Aare.
Eril putra Ridwan Kamil hilang terseret arus Sungai Aare yang cukup deras saat akan naik ke permukaan pada Kamis (26/5/2022).
Hingga berita ini diunggah ia belum ditemukan.
Saat dihubungi Krisna Diantha pada Jumat (27/5/2022), Humas Polisi Bern yaitu Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di sungai Aare, sungai terpanjang di Swiss.
Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju. Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.
Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.
Baca juga: Senyum Getir Ridwan Kamil Tahu Anaknya Hilang, Postingan Terakhir Panen Doa, Sang Gubernur Kalut
Adapun polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 9.45 pagi.
Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss.
Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.
Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.
Baca juga: Potret Sungai Aare Lokasi Eril Anak Ridwan Kamil Hilang, Punya Air Biru Kehijauan Sebening Kristal
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmiril Khan Mumtadz hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss.
Pria yang akrab dipanggil Eril ini mengalami musibah pada Kamis (26/5/2022) siang hari waktu setempat.
Diketahui, keberadaannya di Swiss untuk mencari sekolah melanjutkan ke jenjang S2 bersama sang ibu, Atalia Praratya dan adiknya Camillia Laetitia Azzahra.
Eril hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern bersama adik dan kawannya. Dimana, saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras.
Kawannya yang berada di lokasi berusaha menyelamatkan Eril.
Namun, saking derasnya arus sungai saat itu, membuat Eril terseret air sungai.
Baca juga: Terkuak Pemicu Eril Hanyut di Sungai? Atalia Penuh Maaf, Polisi Kuak Peluang Hidup Anak Ridwan Kamil
Catatan Korban Sungai Aare

Sungai Aare yang menjadi lokasi Eril menghilang ternyata memang banyak menelan korban.
Muliaman menyampaikan tercatat setidaknya ada 20 kasus orang yang menghilang ketika berenang di sungai tersebut.
"Dari mereka kami memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa kira-kira terjadi 15 sampai 20 kasus setiap tahun. Kenapa cukup banyak karena memang tempat dimana orang berenang," katanya.
Namun begitu, Muliaman menyatakan berenang di tempat tersebut sejatinya tergolong aman. Sebab, otoritas setempat telah memasang rambu atau larangan mengenai lokasi-lokasi berenang.
Bahkan, kata dia, pemerintah setempat juga terus memperbarui suhu air agar menjadi acuan wisatawan yang berenang di tempat tersebut.
"Setiap saat kita juga bisa mengecek website dari pemerintah lokal pengelola sungai yang juga sering diacu oleh masyarakat berapa suhu air hari ini. Jadi kita tidak perlu datang ke sungai untuk mengecek," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan otoritas Swiss juga terus memperbarui data mengenai debit atau arus air di tempat tersebut.
"Data dan informasi termasuk perkiraan arus derasnya tergantung juga tapi rata rata 180-230 meter kubur per detik," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita terkait anak Ridwan Kamil hilang lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com