Berita Jatim
Geramnya Korban Arisan Bodong saat Ketemu Pelaku di Polda Jatim: Kok Pakai Topeng Sih?
Sinta menjadi satu di antara 13 orang member arisan dan investasi bodong yang dikelola tersangka, Anggrita Putri Khaleda (22). Ia mengikuti arisan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sinta menjadi satu di antara 13 orang member arisan dan investasi bodong yang dikelola tersangka, Anggrita Putri Khaleda (22).
Ia mengikuti arisan tersebut sejak Juni 2021, dengan pembayaran nilai arisan secara bertahap, mulai dari Rp10-20 juta.
Menyadari bahwa bisnis arisan tersebut, ternyata bermasalah. Perempuan berambut panjang itu mengkalkulasi bahwa total kerugian mencapai Rp200 juta.
Saking geram lantaran uang hasil tabungannya selama ini, amblas. Sinta masih saja naik pitam meskipun tersangka sudah berhasil ditangkap oleh anggota Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim.
Baca juga: Wanita Muda di Surabaya Otak Bisnis Arisan Bodong Dicokok Polisi, Terungkap 3 Sistem yang Jadi Modus
Bahkan, saking jengkelnya. Sinta bersama beberapa orang teman atau sesama korban arisan bodong tersebut, ikut mendatangi proses jumpa pers gelar kasus yang dilakukan pihak penyidik di Ruang Pers Konferensi Humas Mapolda Jatim.
Saat tersangka masuk ke dalam ruangan dengan digelandang oleh beberapa orang penyidik, dengan memakai topeng laiknya tokoh utama dalam film 'V for Vendetta', ternyata hal itu membuat Sinta meradang.
"Kok pakai topeng sih gak seru kamu," ujarnya seraya mengarahkan sorot lensa kamera ponselnya ke arah tersangka yang digelandang penyidik, Selasa (31/5/2022).
Mungkin saking geram dengan perbuatan tersangka.
Sinta bahkan sampai menayangkan secara langsung prosesi pers rilis tersebut melalui akun Instagram miliknya, hingga selesai, bak seorang jurnalis.
Setelah menyaksikan segala bentuk penyampaian hasil penyidikan atas tersangka. Sinta mengaku masih merasa kecewa.
Pasalnya, saat berlangsungnya pers rilis, tersangka malah dipasangi topeng. Padahal, ia berkeinginan tersangka dipermalukan di depan publik melalui sorot kamera awak media sebagai bentuk konsekuensi atas perbuatannya.
Tak hanya itu. Ia juga masih belum merasa lega, mengingat pihak kepolisian tidak merinci pada aset-aset harta yang dimiliki tersangka yang sangat mungkin dibeli dari uang hasil menipu para member arisannya.
"Belum puas, topeng gak dibuka. Soal aset juga (disita)," ungkap Sinta, saat berjalan meninggalkan Gedung Humas Mapolda Jatim.
Perempuan berambut panjang sebahu itu, tak menampik, jikalau dirinya sempat kepincut dengan arisan tersebut.