Berita Tulungagung
Nasib 12 Warga Tulungagung yang Terjangkit Cikungunya, Ada yang Tak Bisa Berjalan
Sebanyak 12 orang warga Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru mengalami gejala cikungunya. Mereka berasal dari RW 9, khususnya di RT 3 dan RT 4 desa
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATI.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 12 orang warga Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru mengalami gejala cikungunya.
Mereka berasal dari RW 9, khususnya di RT 3 dan RT 4 desa setempat.
Di antara mereka bahkan sampai ada yang mengalami nyeri sendi dan tidak bisa berjalan.
"Selasa kemarin ada laporan dari Puskesmas Kedungwaru, dan hari ini kami tindaklanjuti dengan penyelidikan epidiomologi. Hasilnya ada 12 orang dengan gejala cikungunya," terang Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka, Rabu (8/6/2022).
Hasil petugas yang melihat ke lapangan, ditemukan banyak jentik nyamuk di sekitar rumah penderita cikungunya ini.
Baca juga: Nasib Terkini Politisi Nasdem yang Fasilitasi Pernikahan Manusia dengan Domba
Hal ini menguatkan jika penyebaran penyakit ini terjadi karena ada nyamuk sebagai vektor virus penyebab cikungunya.
Cikungunya disebarkan nyamuk yang sama dengan demam berdarah dengue, yaitu aides aegypti.
"Penyakit ini memang tidak mematikan seperti DBD, tetapi menyakitkan. Bahkan sampai ada yang lumpuh," sambung Didik.
Masa inkubasi cikungunya antara 2 hingga 7 hari.
Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya antara 14-21 hari kemudian.
Gejala awalnya muncul ruam atau bintik-bintik merah, pusing, muntah, demam dan nyeri sendi.
"Untuk pertolongan pertama, banyak minum air putih dan segera pergi ke fasilitas kesehatan," tegas Didik.
Menindaklanjuti temuan ini, Dinkes telah menggandeng pemerintah desa setempat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massal, Kamis (9/6/2022).
Kegiatan juga dilanjutkan dengan pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa.