Berita Surabaya
Kenalkan Permainan Tradisional, Komunitas Kampoeng Dolanan Ajak Anak-anak Bermain di Luar Ruangan
Komunitas Kampoeng Dolanan Surabaya menilai pandemi Covid-19 memiliki efek ikutan jangka panjang, terutama tumbuhnya jiwa anti sosial di kalangan anak
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komunitas Kampoeng Dolanan Surabaya menilai pandemi Covid-19 memiliki efek ikutan jangka panjang, terutama tumbuhnya jiwa anti sosial di kalangan anak-anak.
Mengantisipasi ini, komunitas ini mengajak anak kembali beraktivitas di luar ruangan bersama teman lewat permainan tradisional.
Suasana Sabtu malam (11/6/2022) di Alun-alun Surabaya cukup ramai. Sejumlah pengunjung dari berbagai usia datang dengan rombongan keluarga, pasangan, hingga orang-orang terdekat.
Yang menarik, beberapa di antaranya ada yang bermain permainan tradisional. Dengan berkelompok, masing-masing menggunakan permainan berbeda.
Mulai dari egrang, lompat tali karet, hingga bermain sumpitan. Semuanya terlihat antusias, berbaur dengan pengunjung lainnya.
Ternyata, ini merupakan kegiatan dari Komunitas Kampoeng Dolanan. Mereka mengajak para pengunjung untuk bermain berbagai tradisional dari berbagai daerah.
Baca juga: Warkop Klodjen Djaja 1956 Pasang 3 Poster Bisokop Jadul, Ngeprank Tipis-tipis, Pengunjung: Filmnya?
"Kami ingin mengajak anak-anak bermain. Khususnya, bermain permainan tradisional," kata Pendiri sekaligus Ketua Kampoeng Dolanan, Mustofa Sam.
Pria yang akrab disapa Cak Mus datang bersama komunitasnya dengan membawa berbagai permainan.
Selain di Kawasan Alun-alun, mereka juga melakukan aktivitas serupa di kawasan Car Free Day di Jalan Tunjungan, Minggu pagi (12/6/2022).
Tak sekadar meminjamkan, mereka juga memberikan contoh sekaligus mendampingi pengunjung yang akan menggunakan mainan tersebut.
"Sebab, memang ada yang nggak langsung bisa. Misalnya, untuk egrang," kata Cak Mus.
Ditemui di sela kegiatan, ia menceritakan ide besarnya. Yakni, melestarikan permainan tradisional. Menurutnya, permainan tradisional menjadi salah satu budaya yang seharusnya dijaga. Terutama, bagi generasi muda.
Baca juga: Bangkitkan Kembali Permainan Tradisional yang Hampir Punah lewat Balung Kawuk Betengan Cup
"Budaya Indonesia harus dikenali oleh bangsanya sendiri. Nggak mungkin budaya lestari, ketika pemiliknya sendiri tak membudidayakan. Ini yang kami lakukan. Kami lestarikan budaya permainan tradisional," katanya.
Komunitas Kampoeng Dolanan Surabaya
berita Surabaya
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Alun-alun Surabaya
permainan tradisional
Komunitas Kampoeng Dolanan
Warung Steak ER Hidangkan Kuliner Harga Terjangkau Rasa Restoran |
![]() |
---|
Jadwal Operasi Keselamatan 2023 di Surabaya, Polisi Akan Terapkan Tilang Manual |
![]() |
---|
Dana Banpol Disoal Pengurus Partai NasDem Surabaya, Begini Reaksi Robert Simangunsong |
![]() |
---|
Wali Kota Eri Kembali Temukan Pungli di Surabaya, Kali Ini di Sekolah: Kalau Gratis, Jangan Dipungut |
![]() |
---|
Tegaskan Tak Ada Pencopotan di Partai NasDem Surabaya, Pengurus Jatim: Pemilu 2024 Sebentar Lagi |
![]() |
---|