Berita Gresik
Cara Bupati Gresik Tangani Wabah PMK Jelang Hari Raya Idul Adha: Obat Harus Segera Didistribusikan
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bakal membeli obat-obatan dan menambah tenaga kesehatan untuk menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bakal membeli obat-obatan dan menambah tenaga kesehatan untuk menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini. Menjelang Idul Adha 1443 H, para takmir masjid membeli hewan kurban di peternak langsung yang berada di Gresik saja.
Bupati Gus Yani dalam rakor bersama Forkopimda meminta seluruh pihak untuk bisa berkolaborasi dalam usaha bersama penanggulangan PMK.
Bupati berusia 36 tahun ini menyampaikan bahwa Kabupaten Gresik sudah memiliki suatu modal yang terbukti efektif dalam kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti halnya penangangan pandemi Covid-19 sebelumnya.
Kepada Dinas Pertanian selaku OPD terkait dalam penanganan PMK, Bupati Yani menginstruksikan agar obat-obatan yang sudah dibeli melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk bisa segera didistribusikan untuk menekan jumlah hewan ternak yang terdampak PMK.
Baca juga: Kisah Pilu Calon Haji Asal Lamongan, Meninggal di Madinah, Belum Tunaikan Rukun, Sempat Sesak Nafas
"Obat yang ada harus segera didistribusikan, terkait bantuan dokter hewan dari beberapa Universitas bisa diperbantukan sehingga obat tersebut bisa langsung disuntikkan ke hewan ternak. Jangan sampai obatnya ada, tetapi kita keterbatasan tenaga kesehatannya, karena ini merupakan salah satu strategi kita dalam menghambat laju penyebaran PMK," terangnya, Senin (13/6/2022).
Terkait dengan persiapan Idul Adha, Bupati Yani menjelaskan bahwa saat ini memang pasar hewan untuk sementara ditutup dengan tujuan agar tidak terjadi mobilitas yang mengakibatkan penularan.
"Bukan berarti kita melarang perdagangannya, tetapi pasarnya saja yang tidak boleh. Dengan semakin dekatnya Idul Adha dimana kebutuhan akan hewan kurban semakin tinggi, maka kita sepakat bahwa penjualan hewab kurban untuk berbasis kandang dan jika memungkinkan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat," jelasnya.
Bupati Yani juga berharap peran DMI untuk bisa mengadakan sosialisasi kepada seluruh anggotanya di Kabupaten Gresik untuk bisa lebih peka dan lebih berempati terhadap kondisi wabah PMK dengan membeli hewan kurban dari lingkungan setempat.
Kabupaten Gresik menjadi salah satu dari empat daerah yang ditetapkan menjadi wilayah dengan kategori wabah dalam PMK dimana tiga daerah yang lain adalah Sidoarjo, Lamongan dan Kabupaten Mojokerto.
Ditambahkan Bupati Yani berhubungan dengan hari raya Idul Adha, banyak masyarakat yang akan menerima daging kurban sehingga akan sangat membantu dan penting untuk dibuatkan sosialisasi dengan bentuk-bentuk yang kreatif dan menarik mengenai bagaimana cara mengolah daging hewan kurban secara sehat.
Dalam rakor yang digelar di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai 4 Kantor Bupati Gresik juga dihadiri oleh asosiasi peternak, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gresik tersebut, masing-masing anggota Forkopimda menyampaikan pendapat, saran dan masukan terkait penanganan PMK di Kabupaten Gresik dan langkah-langkah apa yang akan diambil utamanya menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Dinas Pertanian Kabupaten melaporkan update kondisi PMK yang ada di Kabupaten Gresik. Dijelaskan bahwa hingga per 13 Juni 2022 terdapat 14 dari 18 Kecamatan dengan total 96 desa di Kabupaten Gresik yang sudah terkena wabah PMK. Dari 14 Kecamatan tersebut, tercatat total sebanyak 3.731 ekor sapi terjangkit PMK, 779 ekor diantaranya dilaporkan sembuh, 99 ekor mati dan 161 ekor terpaksa dipotong paksa lantaran terpapar PMK.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman dalam keterangannya menjelaskan bahwa rakor hari ini merupakan tindak lanjut dari rakor terkait PMK yang telah diselenggarakan sebelumnya.
"Lewat kesempatan hari ini, diharapkan ada koordinasi lebih intens terkait dengan pengendalian PMK menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1443 H. Semoga pelaksanaan terkait hewan kurban dan upaya penanggulangan PMK yang kita lakukan sesuai dengan hal yang direncanakan," imbuhnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com