Berita Lumajang
Calon Jemaah Haji asal Lumajang Didominasi Lulusan SD, Mayoritas Bekerja Petani dan Pedagang
Calon jemaah haji asal Lumajang yang berangkat tahun ini ke Tanah Suci Makkah sebanyak 348 orang. Ratusan jemaah itu didominasi dari latar belakang pe
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN
Calon jemaah haji asal Lumajang berangkat dari Pendopo Arya Wiraraja untuk menuju Tanah Suci Makkah. Kemenag Lumajang merinci jemaah yang berangkat tahun 2022 didominasi dari latar belakang pendidikan lulusan sekolah dasar (SD)
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Ada sebanyak 348 Calon jemaah haji asal Lumajang yang berangkat tahun ini ke Tanah Suci Makkah.
Kemenag Lumajang memaparkan Ratusan jemaah itu didominasi dari latar belakang pendidikan lulusan sekolah dasar (SD).
Mereka berangkat menuju Embarkasi Surabaya pada Rabu pagi (15/6/2022).
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Lumajang, Abdul Rofiq mengatakan secara rinci jumlah calon jemaah haji lulusan SD sebanyak 130 orang. Sebagaian besar pekerjaan mereka sebagai petani atau pedagang.
Kemudian 61 jemaah lain adalah lulusan SMP. 74 jemaah lulusan SMA. Sedangkan sisanya berlatar belakang pendidikan dari lulusan D3 hingga S2.
"Jumlah jemaah haji seharusnya 352 orang. Namun, yang bisa berangkat 348 orang," ujar Abdul Rofiq.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Asal Sumenep Malu karena Gagal Berangkat: Tidak Bisa Ditebus dengan 1 Miliar
Baca juga: Lepas Keberangkatan CJH, Kemenag Kota Malang Minta Jemaah Tak Lepas Alas Kaki saat di Tanah Suci
Rofiq menjelaskan, 4 orang tidak bisa berangkat karena 1 orang telah meninggal dunia dan 2 orang menderita TBC.
Selanjutnya, 1 orang lain ditunda berangkat tahun depan karena saat ini masih dalam kondisi hamil.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau kepada seluruh jamaah calon haji untuk selalu menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci Makkah.
Sebab, ibadah haji ini merupakan ibadah fisik dan mental. Artinya, diperlukan ketangguhan fisik yang prima terutama saat prosesi thawaf, sa’i, dan melempar jumrah.
"Selama di Makkah harus saling membantu. Jemaah yang muda harus selalu siap menjaga yang sepuh," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com