Berita Surabaya
Kesaksian Ketua RT Terkait Penemuan Jasad Bayi di Siwalankerto Surabaya: Orang Tua dan Nenek Tahu
Kesaksian Ketua RT terkait penemuan jasad bayi laki-laki membusuk di Siwalankerto Surabaya: Orang tua dan nenek sudah tahu.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki berusia lima bulan di dalam rumah seorang warga, Sabtu (25/6/2022) malam.
Jasad bayi tersebut ditemukan dalam keadaan tubuh mulai menghitam sebagai pertanda proses pembusukan telah terjadi.
Bayi tersebut masih mengenakan kaus dalam dan popok.
Posisi tubuhnya telentang di atas lapisan kain dan dikelilingi beberapa bantal berukuran kecil.
Saat diidentifikasi petugas Tim Inafis Polrestabes Surabaya, diduga bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal sejak tiga hari lalu, yakni Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Niat Buang Air dan Iseng Tengok Jendela, Warga Surabaya Lihat Jasad Bayi di Parit, Tali Pusar Nempel
Orang tua bayi, RI dan EA dikabarkan sedang pergi ke Yogyakarta untuk menghadiri sebuah acara, satu hari lalu, yakni pada Jumat (24/6/2022).
Sedangkan, penemuan jasad bayi tersebut, dilaporkan oleh tuan rumah yakni nenek korban, yang diduga tidak kuat dengan aroma busuk dari jasad bayi.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, AKP Ristitanto mengungkapkan, proses penyelidikan atas temuan jasad bayi tersebut masih terus bergulir.
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Mulai dari keluarga hingga para tetangga.
"Penyelidikan masih berlangsung sejak semalam. Sejumlah saksi sudah kami periksa. Dalam waktu dekat kami lansir perkembangannya," ujar AKP Ristitanto, saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (26/6/2022).
Sementara itu, menurut Ketua RT 7, Mashuri, kematian korban sudah diketahui oleh kedua orang tua dan nenek korban.
Namun, kedua orang tua korban sempat berpesan kepada sang nenek untuk tetap merahasiakan informasi kematian bayinya terhadap siapapun, termasuk ke kerabat dan tetangga.
"Sebelumnya memang (orang tua korban) sempat bilang ke orang tuanya (nenek korban), bahwa anak ini sudah meninggal, tapi gak boleh memberikan informasi kepada tetangga ataupun saudara," ujar Mashuri, pada awak media.
Diduga karena sang nenek sudah tidak kuat dengan aroma menyengat dari jasad, ia kemudian melaporkan perihal jasad bayi tersebut kepada para tetangga.
Sedangkan keberadaan orang tua korban, pasangan suami istri berinisial RI dan EA dikabarkan di Yogyakarta.
"Mungkin ibunya ini sudah gak kuat dengan baunya. Sehingga memberikan informasi kepada masyarakat yang ditemui pertama," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Surabaya