Berita Surabaya
Hendak Beri Susu, Nenek di Surabaya Dapati sang Cucu Tewas, Diminta Merahasiakan Diduga demi Liburan
Hendak beri susu, nenek di Surabaya dapati sang cucu tewas, diminta merahasiakan diduga demi anaknya bisa berlibur ke Yogyakarta.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - ESB (47), nenek bayi yang ditemukan tewas di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, mengaku baru mengetahui cucunya tewas saat hendak memberikan susu pada Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.
Namun sang anak, Eka Sari Yuni Hartini (26) alias EA meminta pada ibunya untuk merahasiakan kematian bayinya. Bahkan EA juga mengancam akan membunuh ibunya jika mengatakannya pada kerabat dan tetangga.
Bayi berusia lima bulan tersebut tewas setelah dianiaya EA.
Kematian bayi berusia lima bulan berinisial ADO itu, baru diketahui oleh para tetangga dan dilaporkan pada pihak kepolisian, Sabtu (25/6/2022).
Padahal, berdasarkan hasil visum yang dilakukan Tim Inafis Polrestabes Surabaya, korban teridentifikasi tewas pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Tahu Bayinya Meninggal, Pasutri di Surabaya Malah ke Yogyakarta, Larang Orang Tua Cerita ke Tetangga
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, Kompol Roycke Hendrik Fransisco mengungkapkan, ibunda tersangka mengetahui cucunya tewas, saat akan memberikan sang cucu susu, Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.
Tersangka mengancam akan membunuh ESB jika memberitahukan orang lain, perihal kondisi sang anak yang telah tewas.
Kepada penyidik, tersangka berencana akan memakamkan jasad anaknya, sepulang dari acara kantor suami tersangka, di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang berlangsung sejak Jumat (24/6/2022) hingga Minggu (26/6/2022).
"Nenek sempat diancam akan dibunuh jika bercerita kepada orang lain," ujar Kompol Roycke Hendrik Fransisco di Mapolsek Wonocolo, Surabaya, Minggu (26/6/2022).
Sementara itu, ESB yang juga nenek korban mengaku, dirinya terpaksa merahasiakan kematian sang cucu, lantaran desakan yang disertai ancaman dari anaknya sendiri.
Dia menduga, anaknya takut jika dirinya membongkar kondisi sebenarnya sang cucu kepada para tetangga atau pihak kepolisian, rencana tersangka untuk berlibur dengan menghadiri acara kantor suaminya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, bakal berantakan.
"Saya takut sama EA, (mau) dibunuh. EA sudah ngancam saya, ojo ngomong disek, meneng, ngenteni aku sampai muleh (jangan sebarkan dulu, diam, tunggu aku sampai pulang). Iya (diancam dibunuh). Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap ESB saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya.
Selama ini, sang anak memang tak segan melakukan penganiayaan terhadap korban.
Persoalannya sepele. Tersangka mengaku geram dan jengkel mendengar rengekan dan tangisan sang bayi.