Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terkini

Soal Keributan di Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang, Pos Indonesia Beri Klarifikasi

Dalam beberapa hari terakhir telah beredar berita di media cetak, media elektronik, dan media sosial terkait tindakan oknum karyawan Pos Indonesi

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Logo Pos Indonesia - Pos Indonesia beri klarifikasi soal keributan di Sidikalang 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam beberapa hari terakhir telah beredar berita di media cetak, media elektronik, dan media sosial terkait tindakan oknum karyawan Pos Indonesia (Persero), atas nama SB di Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara yang berperilaku tidak sepatutnya ketika melayani pelanggan yang ingin membeli meterai.

Menurut Corporate Secretary PT Pos Indonesia, Tata Sugiarta SB telah bertindak kasar dan arogan kepada dua orang pelanggan.

Yaitu Ali Marhaban Sitohang (AMS) dan Irwansyah Sitepu (IS).

SB terlihat melompati meja pelayanan, memarahi dan mengusir kedua pelanggan. Atas tindakan tersebut, SB telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.

"Terkait peristiwa tersebut, Manajemen PT Pos Indonesia (Persero) memohon maaf kepada semua pihak atas terjadinya tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh karyawan Pos Indoneia dalam pelayanan publik yang mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)," kata Tata dalam rilis resminya yang disampaikan kepada TribunJatim.com, Minggu (3/7/2022).

SB juga telah diberi tindakan tegas, berupa pencopotan dari jabatan sebagai Kepala Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang sambil menunggu proses di kepolisian.

Baca juga: Bidik Pasar Milenial, Pos Indonesia Hadirkan Agen MyPos di Seluruh RI, Surabaya Jadi Kota Pertama

Meski demikian, Tata juga berusaha menyampaikan kronologi terkait kejadian tersebut berdasarkan pengakuan SB, dan para karyawan yang bertugas di Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang yang turut menyaksikan peritiwa itu.

"Pada hari Kamis sekitar pukul 10.00 Wib ada seorang pelanggan (AMS) yang akan membeli meterai sebanyak 30 keping. Tetapi, sisa materai hanya ada stok 10 keping. AMS terkesan memaksa untuk membeli 30 keping, karena terdapat meterai di loket yang disisihkan sebanyak 60 keping. Pelanggan memaksa untuk meyerahkan meterai kepadanya tetapi petugas loket Anggun tidak mengabulkan karena meterai sebanyak 60 keping itu sudah milik orang, sudah dibayar dan akan segera diambil," terang Tata.

Tata melanjutkan, AMS telah dijelaskan oleh Anggun dan Johandi (petugas loket yang turut bertugas hari itu), namun AMS bersikeras agar dilayani untuk membeli 30 meterai.

"Mengetahui hal tersebut SB sebagai Kepala Kantor menegaskan hal yang sama. AMS meminta SB menunjukkan peraturan yang menjelaskan bahwa meterai bisa dipesan. SB menjelaskan bahwa peraturannya tidak tertulis. Itu hanya kebijakan untuk memudahkan pelanggan dalam pembelian meterai," lanjut Tata.

Mendapati hal itu, AMS tidak bisa menerima penjelasan itu.

"Bahkan terkesan memojokkan SB dan meminta IS yang kebetulan juga ada di lokasi untuk merekam video. SB keberatan dirinya direkam karena yang disampaikan sudah cukup jelas. Tapi permintaan SB tidak digubris oleh IS yang terus merekam sehingga SB berusaha mengambil ponsel itu agar rekaman tersebut tidak berdurasi panjang. SB bergegas melompati meja loket dengan maksud menghentikan rekaman tersebut," ujar Tata.

IS kemudian menarik SB keluar kantor namun ditolak karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"SB meminta AMS dan IS (yang saat itu mengaku wartawan) untuk keluar dari kantor. SB sempat meminta IS menunjukkan kartu identitas pers namun IS tidak dapat menunjukkan. Selang beberapa jam IS datang kembali ke Kantor Pos Sidikalang dengan alasan akan membayar listrik. SB tidak mau melayani dan tetap meminta identitas kartu wartawannya tetapi yang bersangkutan tidak dapat menunjukkannya lalu beranjak pergi.
Johandi dan Anggun yang hadir di lokasi bersaksi bahwa tidak ada pemukulan dari pihak manapun walaupun IS sempat meminta untuk dipukul," tandas Tata.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved