Berita Jatim
Raih Capaian Positif, BPJS Kesehatan Berhasil Pertahankan Predikat WTM Tahun 2021
Raih capaian positif, BPJS Kesehatan berhasil mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) tahun 2021.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah capaian positif dicatatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan selama tahun 2021.
Hasil sinergi dan kolaborasi yang dibangun bersama sejumlah pihak, sukses menjaga keberlangsungan penyelenggaraan Program JKN.
Bukti keberhasilan itu di antaranya dengan mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik.
Capaian itu merupakan kali kedelapan secara berturut-turut yang didapat BPJS Kesehatan sejak beroperasi dari tahun 2014. Kemudian, predikat ke-30 sejak era PT Askes (Persero).
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan, hal itu menandakan posisi keuangan BPJS Kesehatan, serta kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dan sesuai dengan audit dari Kantor Akuntan Publik.
"Dengan komitmen yang terus kami kedepankan, hal inilah yang menjadikan BPJS Kesehatan sukses mempertahankan capaian WTM dalam mengelola keuangan,” kata Ali Ghufron Mukti dalam paparan secara daring, Selasa (5/7/2022).
Di sisi lain, capaian selanjutnya yang patut dibanggakan adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) di tahun 2021 yang juga dinyatakan positif. Ini dibuktikan dari aset neto yang yang dimiliki hingga tahun 2021 sebesar Rp 38,7 triliun.
Hal ini masuk dalam kategori sehat dan mampu memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Dengan capaian itu mereka memastikan komitmen untuk terus meningkatkan inovasi, utamanya dari segi finansial dan ekosistem digitalisasi.
Sekalipun demikian, Ali Ghufron Mukti menyebut, pihaknya terus berupaya mengatasi berbagai tantangan. Dengan sinergi seluruh pihak, tantangan ke depan diyakini dapat diatasi guna menjaga kualitas penyelenggaraan program JKN.
Lebih lanjut, capaian lain yang didapat sepanjang 2021 juga dibuktikan dari aspek kepesertaan. Hingga Januari 2022 jumlah kepesertaan Program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86 persen dari total penduduk Indonesia.
Seiring dengan jumlah pertumbuhan kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan juga memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan.
Dari data hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.810 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atau rumah sakit.
Sementara itu, di masa pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan melakukan transformasi layanan digital. Upaya itu, dihadirkan dengan pelayanan yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Di antaranya Antrean Online, layanan telekonsultasi hingga Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA). Hingga akhir tahun 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan melalui PANDAWA mencapai 4,3 juta pemanfaatan yang terdiri dari layanan administrasi kepesertaan dan informasi layanan.