Penangkapan DPO Pencabulan Jombang
Buntut Viralnya Video Ajakan Perang Badar di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Orator Akan Diperiksa
Buntut viralnya video ajakan Perang Badar di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, orator akan diperiksa polisi. Surat pemanggilan sudah dilayangkan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Viralnya video salah satu pengurus Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, berorasi berapi-api seraya menukil sejarah Perang Badar zaman Rasullulah, di hadapan ratusan santri seusai diperiksa di Mapolres Jombang, berbuntut panjang.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya sudah menerima adanya temuan viralnya video tersebut.
Proses penyelidikan sudah mulai dilakukan oleh pihaknya. Mulai dari melakukan analisis terhadap konten informasi dalam rekaman video tersebut, dengan melibatkan ahli bahasa.
"Itu sudah kami laksanakan analisa, terkait video yang beredar, terkait dengan pascadipulangkannya massa yang diamankan di Mapolres Jombang," kata AKP Giadi Nugraha di Mapolres Jombang, Senin (11/7/2022).
AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang saksi atas kemunculan video tersebut di media sosial, tak terkecuali pihak-pihak yang mengetahui proses pembuatan video.
Dalam waktu dekat, yakni pekan ini, penyidik Satreskrim Polres Jombang akan mengagendakan pemeriksaan pada orator dalam video tersebut.
AKP Giadi Nugraha memperkirakan, orator berinisial ES itu, akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi, paling cepat pada Rabu (13/7/2022), atau paling lambat pada Kamis (14/7/2022) mendatang.
Karena surat pemanggilan atas agenda tersebut sudah dilayangkan pada Senin (11/7/2022).
"Hanya satu orang yang kita jadwalkan untuk pemanggilan. Inisialnya E," ungkapnya.
Disinggung mengenai konstruksi hukum atas beredarnya video tersebut, AKP Giadi Nugraha mengaku, pihaknya, masih menunggu hasil pemeriksaan dan proses gelar perkara yang akan dilakukan penyidiknya nanti.
"Kayaknya belum. Kita masih lihat dulu, koordinasi dengan ahli bahasa. Apakah hal-hal tersebut masuk ujaran kebencian. Atau provokasi yang mengarah ke tindak pidana. Kita koordinasikan dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, viral video orator berapi-api menukil sejarah Perang Badar di zaman Rasullulah, di hadapan para santri dan jemaah Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Video berdurasi 2 menit 5 detik itu ditegaskan Ketua DPP Organisasi Shiddiqiah (Orshid) Joko Herwanto, sebagai sebuah motivasi.
Namun, motivasi tersebut, bukan ditujukan untuk sebuah misi melawan secara represif menggunakan kekerasan fisik terhadap ketetapan hukum yang telah ditegakkan oleh aparat berwajib, atas kasus hukum yang menimpa anak pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.