Berita Mojokerto
Meriahkan Peringatan Idul Adha, Festival Bakar Sate di Kota Mojokerto Diserbu Ribuan Masyarakat
Ribuan masyarakat Kota Mojokerto memadati Festival Bakar Sate di kawasan Rest Area Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Minggu (10/7/2022) malam.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Ribuan masyarakat Kota Mojokerto memadati Festival Bakar Sate di kawasan Rest Area Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Minggu (10/7/2022) malam.
Festival Bakar Sate yang diselenggarakan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah ini sekaligus rangkaian kegiatan memperingati HUT Kota Mojokerto Ke-104.
Dari pengamatan di lokasi, puluhan stan Industri Kecil Menengah (IKM) di Rest Area Gunung Gedangan berjejer rapi turut menyemarakkan Festival Bakar tersebut.
Tak hanya itu, sebanyak 60 stan peserta Festival Bakar Sate yang diikuti seluruh OPD Pemerintah Kota Mojokerto meliputi
Kecamatan, Instansi, sekolah-sekolah dan Pramuka. Peserta dari unsur masyarakat yaitu perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Mojokerto termasuk restoran dan hotel.
Mereka secara serentak membakar sate mengunakan alat pemanggang arang. Asap mengepul bearoma khas bumbu sate itu tercium sedap.
Dalam Festival Bakar Sate ini para peserta tampak totalitas bersaing membuat kreasi menu sate dengan resep pilihan
Mereka juga mengenakan berbagai macam kostum seperti baju adat Majapahit, kostum Punakawan, kostum Indian, kostum arab dan lain-lain dengan yel-yel yang diiringi alat musik.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan Festival Bakar Sate merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang dilaksanakan bertepatan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah.
"Di setiap Idul Adha akan melimpah daging dari hasil kurban maka sudah menjadi budaya masyarakat Kota Mojokerto yang biasanya mengolah daging kurban dalam menu sate, maka Pemerintah Kota Mojokerto memfasilitasi budaya masyarakat tersebut menjadi festival," jelasnya di Rest Area Gunung Gedangan Minggu (10/7).
Ning Ita sapaan Walikota Mojokerto, menjelaskan Festival Bakar Sate ini merupakan adu kemampuan kreativitas mulai dari olah sate dengan bumbu-bumbu beraneka ragam.
"Kemudian dimeriahkan pula dengan dekorasi yang khas Majapahit tentunya atau budaya Kota Mojokerto dan juga yel-yel ini adu kreativitas dalam rangka memeriahkan serta kekompakan satu sama lain, gotong-royong inilah yang menjadi kekuatan dalam festival budaya bakar Sate ini," ungkapnya.
Menurut dia, Festival Bakar Sate ini juga merupakan kegiatan yang berdampak untuk menjadi event tahunan Kota Mojokerto.
Apalagi, kegiatan ini merupakan salah satu media dalam rangka memberikan ruang tradisi atau budaya masyarakat Kota Mojokerto di mana setiap peringatan Idul Adha banyaknya daging dari hasil kurban.
Sehingga, Pemerintah Daerah berinisiatif memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mengembangkan inovasi dan kreasi dengan menu-menu sate berbagai resep pilihan.
"Alhamdulillah, ada 60 peserta yang mengikuti Festival Bakar Sate di tahun ini yakni 22 peserta dari Dinas Pemerintah Kota Mojokerto dan sisanya sebanyak 38 berasal dari unsur masyarakat dan perusahaan di Kota Mojokerto," ucap Ning Ita
Festival Bakar Sate ini akan diselenggarakan setiap tahun di tempat yang berbeda-beda. Namun khusus di Tahun 2022 ini Festival Bakar Sate digelar di Rest Area Gunung Gedangan.
Tujuannya dalam rangka mensosialisasikan dan mempromosikan tempat ini yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sebagai area perdagangan dan jasa.
Terutama IKM Kota Mojokerto agar berdaya saing dan naik kelas.
"Terimakasih atas partisipasi seluruh pihak atas agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto, semoga fasilitas yang telah disediakan ini akan memberikan manfaat luas bagi IKM Kota Mojokerto," terangnya.
Ning Ita tampak berkeliling ke seluruh stan Festival Bakar Sate dan mencicipi hidangan sate yang disuguhkan peserta. Ia juga membagikan sate ke masyarakat yang memadati Rest Area Gunung Gedangan.
"Tadi saya berkeliling ke stan-satan nomor 1 sampai nomor 60, luar biasa tidak hanya resep dari bumbu satenya yang beraneka ragam namun ada yel-yel yang ditampilkan adalah kreativitas yang luar biasa sebagai salah satu budaya Kota Mojokerto yang semakin meningkat guyub, rukun dan gotong royong antar sesama," ujarnya.
Dikatakannya, kurban yang dibagikan bagi masyarakat ini merupakan sosial yang saling menguatkan dalam rangka menjaga agar Kota Mojokerto sebagai kota yang harmonis, yang bisa menjadi kota yang nyaman dan aman bagi seluruh masyarakat.
Sekaligus sebagai pendukung bagi Pemerintah Kota Mojokerto untuk melaksanakan program-program pembangunan dengan lancar dan optimal.
"Terimakasih masyarakat Kota Mojokerto silahkan menikmati dan nanti bagi pemenang selamat dan yang belum jangan berkecil hati karena semua peserta sudah menghibur masyarakat," pungkasnya.
Adapun para pemenang dalam dua kategori yakni kategori OPD dan sekolah serta kategori umum.
Penilaian dari unsur rasa kategori OPD dan sekolah, juara I diraih tim dari Sekretariat Daerah sedangkan dari kategori umum diraih oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP).
Kemudian, penilaian dari unsur penyajian dan dekorasi, juara I Diskopukmperindag untuk kategori OPD dan sekolah bersama dengan Lynn Hotel untuk kategori umum.
Dalam kategori yel-yel juara I diraih SMPN 7 untuk kategori OPD dan sekolah serta DWP untuk kategori umum.