Berita Probolinggo
Kisah Empat Pemancing Terombang-ambing di Lautan Probolinggo 9,5 Jam, Perahu sampai Karam
Para pemancing mengisahkan kronologi perahu yang mereka tumpangi karam di perairan utara Probolinggo
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Januar
Mereka kemudian dievakuasi ke Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo atau ke rumah nelayan itu.
Keempatnya, diberi pakaian pengganti oleh nelayan agar tak kedinginan dan disuruh beristirahat.
Keesokan harinya, Minggu (17/6/2022) pukul 08.30 WIB, mereka dievakuasi menggunakan kapal penyeberangan Gili Ketapang menuju kantor Satpolairud Polres Probolinggo.
"12 joran dan barang berharga seperti ponsel kami ikut tenggelam. Kami tak memikirkan itu. Yang penting kami selamat," jelasnya.
Setibanya dari Satpolairud, mereka baru mengetahui jika Alex belum ditemukan atau hilang.
Diberitakan sebelumnya, Keempat pemancing itu berangkat ke Desa Klaseman, Sabtu (16/7/2022) sekira pukul 01.30 WIB. Mereka berangkat dari Surabaya atau rumah Lukman menggunakan satu mobil pribadi.
Setibanya di sana, pukul 04.30 WIB, mereka menyewa perahu milik Alex seharga Rp 500.000, sebagai transportasi untuk memancing di perairan utara Probolinggo.
Perahu itu dinahkodahi langsung oleh Alex.
Mereka memang hobi memancing di laut. Salah satu lokasi yang kerap mereka kunjungi adalah perairan Probolinggo.
Kali ini, mereka mencoba berangkat melalui bibir pantai Desa Klaseman.
Tuntas membayar, mereka pun berangkat. Di perjalanan memang laut sedang berombak, namun tak besar.
1,5 jam kemudian, mereka sampai pada spot memancing pertama.
Spot memancing ditentukan oleh kapten Alex.
Alex memang dikenal sebagai nahkoda perahu yang mengetahui spot-spot memancing terbaik.
Totalnya, ada lima spot memancing yang mereka kunjungi.