Kisah Para Wali
Pantas Bergelar Raja Para Wali, Syekh Abdul Qadir Jailani Punya Banyak Kelebihan: Ribuan Orang Tobat
Sosok Syekh Abdul Qodir Jailani merupakan ulama besar yang menyandang gelar sulthanul auliya (raja para wali).
Di bawah bimbingan ulama-ulama tersebut, dalam waktu singkat, Abdul Qadir Jailani mampu mengusai ilmu-ilmu keislaman dan ilmu fikih.
Berkat kemampuannya, Ulama Abu Sa'ad al Mukharrimi menyerahkan pengelolaan madrasah di daerah Babul Azaj kepadanya.
Ketika mengelola madrasah, Syekh Abdul Qadir Jailani mampu meyakinkan orang-orang sekitar untuk belajar keislaman hingga madrasahnya penuh.
Jalan dakwah
Selama mengelola madrasah, Syekh Abdul Qadir Jailani adalah seorang ulama yang zuhud (melawan hawa nafsu dengan sungguh-sungguh).
Ia memiliki sebuah majelis kajian yang selalu sesak dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai kalangan.
Bahkan, majelisnya tersebut didatangi oleh kalangan Kristen, Yahudi, mantan pembunuh dan perampok, serta penjahat lainnnya.
Berkat keteguhannya menjalankan syariat dan luasnya keilmuan Syekh Abdul Qadir Jailani, ia diriwayatkan mampu menyadarkan ribuan orang yang menyimpang alias bertaubat.
Ia juga mampu mengubah pola pikir masyarakat hingga mengislamkan sejumlah umat Nasrani dan Yahudi.
Selain itu, kedekatan Syekh Abdul Qadir Jailani kepada tetangga, fakir miskin, dan sangat memperhatikan anak-anak dan orang tua menjadikan ia memiliki banyak pengikut.
Kesederhanaan dan sikap rendah hati dalam menjalankan syariat Islam serta mengamalkan ilmunya menjadikan Syekh Abdul Qadir Jailani sebagai ulama yang sangat dihormati.
Tidak hanya itu, ia merupakan ulama fikih yang kedudukannya dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme.
Tarekat Qadiriyah
Syekh Abdul Qadir Jailani kemudian mendirikan Tarekat Qadiriyah, yang berkembang di Persia, seperti Irak, Iran, dan Suriah.
Perkembangannya sangat pesat dan cepat, karena ia memiliki banyak jemaah dan pengikut.