Berita Surabaya
850 Sekolah di Surabaya Ajukan Kurikulum Merdeka, Wali Kota Eri Cahyadi Tegaskan Siap Beri Dukungan
Sejumlah sekolah di Surabaya mulai mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Hingga saat ini, sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah sekolah di Surabaya mulai mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Hingga saat ini, sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar.
Dari angka ini, sebanyak 87 persen telah melakukan aktivasi pemanfaatan platform Merdeka Belajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap hal ini bisa terus diperluas.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto, mengajak Surabaya untuk terus mengembangkan kurikulum ini.
"Kami ingin membangun kolaborasi, dukungan, dari rekan-rekan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kota Surabaya, untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM),” kata Widdiharto.
Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, 11 Februari 2022 lalu. Disertai platform Merdeka Belajar, kurikulum ini mulai diberlakukan di seluruh Indonesia.
Ia berharap, satuan pendidikan bersama komunitas belajar yang ada dapat belajar bersama. Widdiharto menyatakan, IKM tidak hanya pada tataran kuantitatif, tapi kualitatif.
Baca juga: Pelajar Banyuwangi Pamerkan Beragam Inovasi Hasil Program Merdeka Belajar
Satuan pendidikan dan kelompok belajar yang ada seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) harapannya ada transformasi belajar.
Transformasi belajar tersebut menyangkut pembelajaran yang berpihak kepada siswa, pembelajaran yang berdiferensiasi, hingga diagnosis asesmen.
"Termsik, teaching at The Right Level, bagaimana komitmen dan dedikasi guru, bagaimana memberdayakan komunitas, ekosistem pendidikan. Inilah yang kita bangun,” terangnya.
Ia mengapresiasi Kota Surabaya yang membangun beberapa komunitas belajar untuk mendukung IKM.
Ia menyebut ada program Sinau Bareng serta Surabaya Belajar yang merupakan sinergisme, kolaborasi, serta gotong royong dalam membangun iklim pendidikan.
Baca juga: Sukses Inovasi Kampus Merdeka Belajar, Gerakan Zakat Sepakati Kembangkan Secara Nasional
“Pak Wali sangat tertarik kepada 20-30 persen yang lebih mengarah kepada proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Artinya, Kuriklulum Merdeka ini tidak semata-mata pada tataran kognitif keterampilan dan skil saja, tetapi juga karakter. Ini jadi konsen kami,” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan Surabaya mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di seluruh satuan pendidikan di Kota Surabaya.
Pihaknya juga mendorong guru-guru di sekolah maupun di setiap komunitas belajar untuk memanfaatkan platform Merdeka Belajar.
"Kami yakin dengan semangat belajar mengajar dan berkarya pendidikan di Kota Surabaya akan terus berkembang ke arah yang lebih baik. Teruslah bergerak demi anak-anak Indonesia. Mari serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkasnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com