Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Klaim Tren Kasus PMK Menurun di Jatim, Gubernur Khofifah Pastikan Genjot Vaksinasi di Daerah

Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur saat ini diklaim telah mengalami penurunan cukup signifikan

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa klaim jumlah kasus PMK di Jatim menurun 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur saat ini dilaporkan telah menurun cukup signifikan. Sebelumnya, kasus harian PMK di Jatim mencapai 6.000 kasus perhari, sementara saat ini tersisa 1.000 kasus perhari.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, sekalipun demikian berbagai upaya tetap harus digenjot agar kasus terus menurun dan penyebaran PMK bisa dihentikan.

Di antara upaya itu, Pemprov Jatim saat ini tengah menggencarkan vaksinasi PMK pada hewan ternak bahkan saat ini sudah memasuki tahap ke II.

"Untuk memperluas pelaksanaan vaksinasi PMK di Jawa Timur, pada 20 Juli 2022 kita menerima vaksin tahap II sebanyak 600.000 dosis," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (26/7/2022).

Berdasarkan data yang dirilis Pemprov Jatim, pada tahap I vaksinasi PMK di Jawa Timur telah dilakukan pada 380.091 ekor atau setara dengan 7,3 persen dari total ternak sapi yang berjumlah 5,2 juta ekor di Jawa Timur.

Baca juga: Dapat Pasokan 1.100 Dosis, Vaksinasi PMK Dosis Dua di Kota Blitar Akan Dimulai Besok

Rinciannya, yang telah divaksin yaitu Sapi perah sebanyak 267.250 ekor, Sapi potong sebanyak 109.751 ekor. Lalu, Ternak bibit sebanyak 2.290 ekor dan Hewan Konservasi sebanyak 800 ekor yang tersebar di Taman Safari Indonesia, Kebun Binatang Surabaya dan Secret Zoo batu.

Khofifah mengungkapkan, sebanyak 600.000 dosis untuk tahap II telah didistribusikan ke seluruh Kabupaten/kota di Jawa Timur. Itu diperuntukkan untuk perluasan vaksinasi maupun re-vaksinasi pada sapi yang telah menerima dosis pertama.

Rincian alokasi vaksin tahap II di Jatim yaitu untuk re-vaksinasi sebanyak 380.100 dosis. Dan alokasi untuk perluasan vaksin pertama pada sapi potong sebanyak 219.900 dosis.
Pelaksanaan vaksinasi tahap II dimulai secara serentak di Jawa Timur pada Senin (25/7/2022) kemarin.

"Kami ingin menegaskan, kami secara sinergis serius melakukan penanggulangan PMK ini. Strategi yang kita lakukan sejauh ini utamanya adalah menggalakkan vaksinasi pada ternak yang sehat," jelas Khofifah.

Percepatan vaksinasi PMK di Jawa Timur ini melibatkan semua Tenaga Kesehatan Hewan di Jawa Timur sebanyak 2.450 orang. Yaitu, 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner.

Selain itu, Pemprov juga menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih Tenaga Kesehatan (Nakes) dari unsur TNI dan Polri sebanyak 1.200 orang.

Kemudian, juga melibatkan para dokter muda dari sejumlah fakultas kedokteran perguruan tinggi dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Upaya ini juga melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan.

Menurut Khofifah, dengan jumlah SDM tersebut maka Jawa Timur memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500 sd 15.000 ekor perhari.

"Sehingga total vaksin 600.000 dosis akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," ucapnya sembari berharap suplai vaksin dari pusat bisa lancar tersalurkan ke daerah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved