Berita Trenggalek
Pererat Kerja Sama Budaya, Bupati Mas Ipin Undang Sultan HB X Datang saat Hari Jadi Trenggalek
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengundang Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk datang ke Trenggalek saat hari
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengundang Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk datang ke Trenggalek saat hari jadi ke-828 kabupaten tersebut.
Senin (1/8/2022), bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu datang langsung ke DIY untuk menindaklanjuti rencana kedatangan Sultan. Mas Ipin bersama rombongan ditemui langsung oleh Sultan di Yogyakarta.
Undangan kepada Sultan dan rencana kedatangannya itu sekaligus untuk mempererat kedekatan dan kerja sama antara Trenggalek dan Yogyakarta dalam hal kebudayaan.
Mas Ipin mengatakan, pemkab telah berkirim surat ke Pemprov DIY soal pengembangan sektor budaya dan kebangkitan ekonomi.
Undangan itu direspons positif oleh Sultan. Sultan pun, menurutnya, menyampaikan kesediaan untuk hadir dalam peringatan Hari Jadi Trenggalek akhir Agustus mendatang.
"Kami menindaklanjuti rencana kerjasama antara Penerintah Kabupaten Trenggalek dengan Provinsi DIY. Khususnya untuk kemajuan kebudayaan, serta pemulihan dan kebangkitan ekonomi bersama-sama," kata Mas Ipin.
Pihaknya juga berterima kasih karena Pemprov DIY selalu memberikan hadiah melalui hibah budaya dalam pelaksanaan Hari Jadi Trenggalek beberapa tahun terakhir.
Pada tahun ini, Mas Ipin menjelaskan, pemerintah Yogjakarta akan kembali memberikan hibah budaya saat pelaksanaan Hari Jadi.
Hibah budaya itu, antara lain, pementasan wayang orang dan workshop kebudayaan
"Bapak Gubernur juga akan datang memeriahkan Hari Jadi Trenggalek. Jadi kami juga mengucapkan terima kasih karena undangan kami dijawab oleh beliau. Sebelum nanti kedatangan beliau, kami akan mempersiapkan segala sesuatunya," lanjut dia.
Mas Ipin berhadap, kerjasama antara Trenggalek - DIY dapat memperkuat kebudayaan Mataraman.
Sekadar informasi, hubungan budaya antara Trenggalek - DIY bermula dari Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Perjanjian itu memecah Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Wilayah Kecamatan Munjungan dan Panggul di Trenggalek masuk ke dalam wilayah kekuasanaan Bupati Pacitan, yang berada di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.