Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Anggaran Rp 47,7 M untuk 13.415 Siswa MBR, Ketua DPRD Surabaya: Beasiswa SMA/SMK Dibutuhkan Pelajar

Anggaran sebesar Rp 47,7 miliar untuk beasiswa bagi 13.415 pelajar SMA/SMK negeri dan swasta warga Surabaya kategori MBR

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Nuraini Faiq
PELAJAR - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono saat menerima pelajar SMAN 21 Surabaya, di Gedung DPRD Surabaya, Minggu (31/7/2022). Mereka mengukir prestasi internasional di bidang peneliti muda di UI. 

Dianggarkan Rp 47,7 M untuk 13.415 Siswa MBR, Ketua DPRD Surabaya: Ingat, Beasiswa SMA/SMK Dibutuhkan Pelajar

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nursing Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Idealnya seluruh siswa SMA/SMK/MA negeri dan swasta dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa menikmati beasiswa Pemuda Tangguh pada tahun ajaran baru 2022/2023. 

Saat ini, terus diupayakan agar mereka bisa mendapatkan bantuan pendidikan tersebut.

Semenjak SMA/SMK dialihkelolakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ke tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Pemkot Surabaya memberi perhatian khusus kepada siswa MBR. Alih kelola ini sesuai UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah. 

Tetapi DPRD Kota Surabaya memberi perhatian khusus, karena hal itu menyangkut kelangsungan pendidikan anak-anak muda di kota ini selepas mereka lulus SMP.

DPRD Kota Surabaya terus menyuarakan pentingnya dukungan anggaran yang memadai. Setiap kesulitan pembiayaan sekolah bisa diatasi dari intervensi pemerintah daerah melalui APBD. Agar para pelajar Surabaya dapat mengukir prestasi di berbagai bidang.

Untuk keperluan pendidikan anak-anak, pengeluaran orangtua tentu akan meningkat. Maka, intervensi kebijakan Pemkot, niscaya akan meringankan beban orangtua. 

"Terlebih bagi keluarga yang ekonominya terbatas,” kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Selasa (2/8/2022).  

APBD Tahun 2022 telah disahkan pada 10 November 2021 lalu. DPRD dan Wali Kota Eri Cahyadi serta Pemkot Surabaya telah sepakat mengalokasikan anggaran beasiswa untuk pelajar SMA/SMK negeri dan swasta dari keluarga tidak mampu atau MBR.

“Telah disepakati anggaran Rp 47,7 miliar untuk beasiswa bagi 13.415 pelajar SMA/SMK negeri dan swasta warga Surabaya kategori MBR,” kata Adi yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya.

Dalam pelaksanaannya di tahun 2022, program yang dikelola Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata itu tidak bisa terserap maksimal. Bahkan bisa dibilang minimalis. 

“Karena program itu mestinya bagus dan berpihak pada kepentingan pelajar SMA/SMK dari keluarga tidak mampu. Beasiswa itu seharusnya memicu antusiasme warga masyarakat.

Faktanya, menjadi tidak “nendang” dalam pelaksanaan di lapangan,” kata Adi.

Minta Pendaftaran Dibuka Lagi

Saat ini, beasiswa Pemuda Tangguh itu sudah berakhir. Dari kuota 13.415, hanya diminati sebanyak 5.000 pelajar via online. Para pendaftar di antaranya harus menyertakan nilai rapor.

“Setelah diverifikasi Pemkot, yang masuk MBR hanya 1.400 pemohon. Dari 1.400, kemudian yang lolos sebagai penerima sekitar 600-an. Masih jauh dari target. Padahal ini sudah bulan Juni atau separuh perjalanan tahun 2022,” kata Adi.

Alumnus FISIP Unair ini berharap segera dibukanya pendaftaran gelombang berikutnya oleh Pemkot Surabaya. Supaya bisa menjaring sebanyak mungkin pemohon beasiswa pelajar SMA/SMK, sesuai pagu target dalam APBD Surabaya

“Saya berharap, segera dibuka pendaftaran beasiswa gelombang kedua oleh Pemkot. Karena beasiswa ini sangat dibutuhkan para pelajar dari keluarga tidak mampu,” kata Adi, pria asal Blitar ini.

Beasiswa itu besarannya Rp 200.000 per bulan. Peruntukannya adalah menunjang keperluan pendidikan, termasuk pembelian buku, seragam, alat tulis dan lain-lain. Juga membantu biaya pendidikan.

“Dalam pemahaman saya, asalkan pelajar SMA/SMK warga Kota Surabaya, yang dibuktikan oleh nomor induk kependudukan dan terdata MBR, maka otomatis terjaring sebagai penerima manfaat beasiswa itu,” kata Adi.

Ketua DPRD ini berharap kegiatan bantuan pendidikan atas anggaran itu dikembalikan ke semangat awal. Saat pembahasan Rancangan APBD, yaitu untuk membantu biaya pendidikan pelajar SMA/SMK warga Surabaya yang kategori MBR.

Pemkot harus membenahi pelaksanaan program tersebut sehingga terserap maksimal di masyarakat. Dan, semakin banyak pelajar SMA/SMK yang MBR bisa memetik manfaatnya. 

“Harus ada evaluasi sehingga penyerapan maksimal dan bergaung kuat di masyarakat. Pembenahan menyangkut sistem maupun syarat-syarat yang lebih longgar dan mudah bagi pelajar SMA/SMK yang MBR,” kata Adi. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved