Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Gelar Jamasan di Bulan Suro, Yayasan Pandita Tulungagung Terima Dua Pusaka Desa Tanggung

Gelar jamasan di bulan Suro dalam penanggalan Jawa, Yayasan Pandita Tulungagung menerima dua pusaka Desa Tanggung dari kepala desa terdahulu.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Ketua Yayasan Pandita, Agus Utomo menunjukkan tombak trisula, salah satu pusaka Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, Selasa (2/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Yayasan Pirukunan Abdi Budaya Tulungagung (Pandita) menggelar Jamasan Pusaka, Metri Bumi Sedekah Ibu Pertiwi di Gunung Budheg, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, yang menjadi Sekretariat Yayasan Pandita, Selasa (2/8/2022).

Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari Kamis pasaran Suro pada penanggalan Jawa.

"Karena bulan Suro ini tidak ada Kamis Kliwon, maka kami laksanakan pada Selasa Kliwon," terang Ketua Yayasan Pandita, Agus Utomo.

Dalam kesempatan ini, Yayasan Pandita mendapat hibah dua pusaka berupa tombak trisula dan keris tilamsari.

Tombak ini berasal dari era akhir Majapahit sekitar abad ke-14, sedangkan keris dari era Pakubuwono sekitar abad ke-17.

Keduanya merupakan pusaka desa yang dulunya dimiliki dua kepala desa terdahulu, Mbah Lurah Bondo dan Sumiran.

"Keduanya adalah lurah (kepala desa) seumur hidup. Karena anaknya tidak bisa merawat, akhirnya diserahkan ke kami," sambung Agus.

Pusaka ini dikembalikan lagi sebagai pusaka desa dan disimpan di Gunung Budheg.

Sebelumnya di Gunung Budheg juga telah tersimpan dua pusaka desa lainnya, dua keris dan dua tombak.

Pusaka ini berasal dari Demang Sutodermo, pemimpin pertama di Desa Tanggung di era kuno.

"Kami juga menyimpan sebuah bendera kuno dari Lurah Bondo. Bendera itu juga kami simpan sebagai pusaka," ucap Agus.

Benda-benda itu diharapkan menjadi penanda sejarah desa.

Selain itu, benda bersejarah ini akan menjadi warisan desa kepada generasi selanjutnya.

Dengan pusaka itu diharapkan generasi penerus memahami sejarah desanya, dan mencintai desanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved