Berita Lumajang
Dilema Fenomena Manusia Silver di Lumajang, Sering Dirazia Tapi Jarang Dapat Pembinaan
Bukan hanya sekali dua kali, Personil Satpol PP Lumajang menertibkan keberadaan manusia silver. Kendati demikian, manusia silver sampai sekarang masih
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUAMAJANG - Bukan hanya sekali dua kali, Personil Satpol PP Lumajang menertibkan keberadaan manusia silver. Kendati demikian, manusia silver sampai sekarang masih menghiasi wajah kota Lumajang.
Rupanya masalah ini terjadi karena manusia silver usai dirazia jarang yang mendapat pembinaan.
Jarangnya manusia silver yang mendapat penanganan lanjutan, membuat mereka tidak memiliki keterampilan untuk mencari rezeki dengan cara yang lebih baik.
Walhasil, sebagaian besar manusia silver kembali ke jalan meski sudah sering ditangkap.
Modal tubuh dibaluri cat berwarna perak dan berlagak seperti pantomim, mereka kembali mengharapkan rezeki dari siapa saja yang lewat di jalan.
Kepala Satpol PP Lumajang Matali Bilogo mengatakan, melakukan penertiban manusia silver atau pengemis memang menjadi pekerjaan yang cukup dilematis.
Baca juga: Manusia Silver di Tulungagung Bisa Dapat Rp100 Ribu dalam Tiga Jam, Kini Dikeluhkan Masyarakat
Sebab, selama ini tidak ada program orientasi pembinaan kerja terhadap kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial. Sehingga, kelompok masyarakat ini kesulitan melepas diri mencari rezeki dengan cara menadahkan tangan.
"Idealnya kan mereka-mereka setelah kami amankan, seharusnya ketika dibina di Dinsos diperlakukan secara manusiawi. Diberikan pengertian. Kalau yang masih usia produktif kirim ke balai pelatihan kerja. Kalau tidak dibekali, ya mereka balik di jalan lagi," kata Matali.
Matali menuturkan, proses pemetaan masalah ini perlu dilakukan untuk mengetahui langkah tepat yang perlu diambil.
Sebab, setiap orang yang mengalami masalah sosial tidak semuanya berlatar belakang masalah ekonomi. Banyak diantaranya memilih jalan ini untuk menghilang dari masalah keluarga.
"Ada juga yang sudah mendapat bantuan dari PKH atau BPNT dari pemerintah, tapi tetap saja mengemis," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com