Berita Sidoarjo
Kirim Sabu Naik Mobil Rental dari Sidoarjo ke Bali, 3 Kurir Ini Diberi Upah Rp 20 Juta Sekali Antar
Sekira 3 kilogram narkoba jenis sabu-sabu yang hendak dikirim ke Bali berhasil dibongkar kepolisian. Mereka biasa antar pesanan naik mobil rental
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sekira tiga kilogram narkoba jenis sabu-sabu yang hendak dikirim ke Bali berhasil dibongkar petugas kepolisian. Tiga tersangka juga digelandang petugas Sat Reskoba Polresta Sidoarjo dalam pengungkapan perkara ini.
Ceritanya, pertengahan Juli kemarin petugas mendapat informasi ada kurir besar yang beroperasi di Sidoarjo. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas berhasil menangkap dua orang di kawasan Magersari, Kota Sidoarjo.
Mereka adalah RW dan STK, dua warga Sidoarjo yang bertugas mengirimkan barang dari Sidoarjo ke Bali. Dari tangan dua tersangka ini, petugas mengamankan sabu sebanyak 637 gram.
“Dari pemeriksaan terhadap dua tersangka ini, petugas kemudian melakukan pengembangan dan berhasil menangkap satu pelaku lain di sebuah hotel yang ada di Surabaya,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Rabu (3/8/2022).
Yakni AS, pria yang diringkus polisi di sebuah hotel di Gubeng itu dengan barang bukti sekira 2.500 gram. Pria ini merupakan satu jaringan dengan dua pria yang sebelumnya ditangkap. Mereka sama-sama pengedar yang biasa kirim ke Bali.
“Sementara bandarnya yang menurut pengakuan mereka berasal dari Bali, sejauh ini masih kita kejar. Sudah kita masukkan ke daftar pencarian orang (DPO),” lanjut Kusumo.
Tiga tersangka itu sekarang harus mendekam di dalam penjara Polresta Sidoarjo. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau 20 tahun kurungan.
Kepada petugas, mereka mengaku sudah berulang kali mengirimkan sabu ke Bali lewat jalur darat.
Setidaknya sudah lima kali mereka kirim menggunakan mobil rental. Sekali kirim, upahnya mencapai Rp 20 juta.
Selain berusaha mengembangkan perkara ini, petugas juga masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba antarprovinsi tersebut. Terutama mencari keberadaan bandar besar yang disebut-sebut dari Bali