Berita Bisnis
HID Global Beber Empat Tren Terkini Terkait Piranti Akses Kontrol, Ini Hasil Surveinya
HID Global, pemimpin dunia solusi identitas dan keamanan terpercaya & IFSEC Global, publikasikan kondisi terkini industri physical access control.
TRIBUNJATIM.COM - Pandemi Covid-19 telah mengubah pondasi organisasi beroperasi secara signifikan.
Jutaan orang di seluruh dunia beralih ke mode bekerja dari manapun mereka berada, sehingga turut mengubah pula kebutuhan sistem kendali akses pada aspek-aspek keamanan, fasilitas dan tim TI baik saat bekerja di dalam maupun di luar fasilitas organisasi (Gedung, kantor).
Mode bekerja hybrid (bergantian bekerja di rumah dan di kantor) maupun bekerja dari manapun karyawan berada ini semakin menekan beberapa tantangan yang memang telah diidentifikasi di sektor industri/pasar physical access control, dan mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi baru lebih cepat dari yang mereka perkirakan.
Baca juga: Lewat Berbagai Produk Business Solutions, LG Dorong Meeting Hybrid Lebih Efisien Saat Kembali WFO
Organisasi dituntut cepat beradaptasi untuk memenuhi persyaratan bekerja yang sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan terbaru, sembari tetap mempertahankan operasi bisnis dan profitabilitas dalam lingkungan global yang terus berubah.
Untuk keempat kalinya selama empat tahun berturut-turut, HID Global, pemimpin dunia dalam solusi identitas dan keamanan terpercaya, dan IFSEC Global, mempublikasikan kondisi terkini industri physical access control (piranti kontrol akses fisik), hasil dari survei global.
Commercial Director, Physical Access Control Solutions, Asean, HID Global, Alex Tan menjelaskan bahwa survei global ini disusun oleh IFSEC Global bekerja sama dengan HID Global.
"Laporan itu melakukan survei pada lebih dari 1.000 responden dari penjuru Amerika Utara (56 persen), Eropa-Timur Tengah-Afrika (EMEA) (29 persen) dan Asia Pasifik (15 persen) untuk menemukan tren pasar dan perilaku di sektor pengadaan (procurement), instalasi, spesifikasi hingga operasional dari physical access control solutions," terangnya, dalam sesi Media Briefing dengan media-media terkemuka di ASEAN, Kamis (11/8/2022).
Dari sekian banyak temuan hasil survei tersebut, terdapat empat kondisi pasar terkini yang menurut HID Global telah menjadi tren di sektor piranti kontrol akses fisik.
Empat kondisi pasar itu adalah:
1.Kenyamanan
Kemudahan penggunaan adalah alasan paling penting untuk melakukan peningkatan ke sistem access control yang baru, menurut 60 persen responden.
Ini berarti selain mengamankan keadaan, sistem baru harus menyediakan proses yang lancar dan mudah baik untuk para pengguna (karyawan, warga atau pengunjung) dan administrator (tim keamanan, IT dan pengelola fasilitas).
2. Fitur Tanpa Sentuh (Touchless) dan Mobile Access
Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bahwa permintaan terhadap mobile access menunjukkan peningkatan, dengan 42 persen responden berencana melakukan upgrade (peningkatan) ke sistem yang mobile-ready.
Sementara administrator sistem keamanan diuntungkan dari peningkatan efisiensi operasional, karyawan dan pengunjung juga melihat bahwa mobile access lebih nyaman dan aman karena perangkat mobile lebih mudah dan lebih sering mereka gunakan dibanding kartu akses.
Pandemi juga mempengaruhi permintaan physical access control tanpa sentuh.
Sekitar 32 persen responden menyebutkan, mereka akan melakukan upgrade (peningkatan) sistem yang menggunakan teknologi tanpa sentuh, dengan contactless biometrics menjadi salah satu faktor teknologi yang dipertimbangkan.
3.Sistem Interoperability
Future-proof support juga menjadi kekhawatiran yang berkembang ketika para pengguna mengupayakan kenyamanan jangka panjang sambil mencapai penghematan biaya.
Kenyataannya, hampir separuh responden (49 persen) memilih kemampuan mendukung teknologi masa depan sebagai salah satu dari tiga faktor paling utama pada access control solution yang baru, dan 33 oersen memasukkan integrasi dengan platform keamanan yang sudah ada sebagai faktor penting.
Hasilnya, para konsultan dan integrator bergerak menjauh dari model-model proprietary dan merangkul teknologi berbasis open standards, di mana peningkatan piranti lunak (software upgrade) bisa secara aman dikelola melalui teknologi cloud.
Satu dari lima responden menambahkan bahwa interoperability dan open standards akan menjadi salah satu tren utama yang akan merubah industri di masa depan.
4.Keberlanjutan (Sustainability)
Berbagai lembaga di seluruh kawasan melakukan upaya nyata dalam memahami bagaimana pembelian dan upgrade (peningkatan) baru dalam teknologi access control dapat berdampak pada praktek-praktek keberlanjutan, dimana 28 persen responden telah berkonsultasi dengan departemen-departemen keberlanjutan mereka mengenai keputusan-keputusan pembelian yang akan mereka lakukan.
Misalnya, pemilihan perangkat access control reader yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan maupun manajemen intelligent power, dapat menambah tingkat penilaian rating dari green building seperti LEED.
Selain itu, menggunakan mobile access dan virtual credentials bisa mengeliminir kebutuhan kartu plastik dan berarti juga jejak karbon yang berkaitan.
Ketika diintegrasikan dengan platform manajemen gedung, adalah mungkin untuk menjaga penyesuaian yang terus-menerus sumber daya Gedung berdasarkan keterisian (occupancy).