Pembunuhan Brigadir J
Baru Terkuak Firasat Terakhir Brigadir J Jelang Dieksekusi Ferdy Sambo, Keluarga Akhirnya Tahu: Baju
Keluarga akhirnya tahu firasat terakhir Brigadir J sebelum dieksekusi sampai mati oleh Ferdy Sambo.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Firasat terakhir Brigadir J atau Brigadir Yosua jelang dieksekusi oleh Ferdy Sambo, atasannya sendiri kini terkuak.
Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akhirnya menyadari apa yang dirasakan anak mereka.
Firasat terakhir Brigadir J itu terungkap setelah rekaman CCTV yang didapatkan saat Ferdy Sambo berada di rumah pribadi dan rumah dinasnya muncul ke tengah publik.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia, CCTV aktivitas Ferdy Sambo dan rombongan sejak dari Magelang Jawa Tengah menuju ke rumah di Jakarta akhirnya didapatkan.
Detik-detik tersebut memang menjelang Ferdy Sambo mengeksekusi secara keji Brigadir J hingga berujung pada kematian.
Baca juga: Isi Surat Ferdy Sambo ke Sejawat Polri dan Masyarakat, Akui Rencanakan Bunuh Brigadir J: Tidak Jujur
Kini keluarga begitu kehilangan sang anak, namun mereka baru menyadari firasat apa yang ditunjukkan Brigadir J.
Kekasih Vera Simanjuntak itu disadari keluarga mengenakan busana yang warnanya tidak pernah disangka.
Di hari kematiannya, Brigadir J pakai kaus putih.
Keluarga menguak cerita di balik kaus putih tersebut yang ternyata pernah dipakai Brigadir J di momen spesial.
Bibi Brigadir J, Roslin Emika, menyoroti kaos yang dipakai almarhum dalam rekaman CCTV terakhir sebelum ia tewas dibunuh.

Dalam rekaman itu, sempat memperlihatkan Brigadir J masih hidup dan sehat.
Ia tampak memakai kaos putih memasuki garasi rumah Ferdy Sambo sepulang dari Magelang.
Brigadir J terlihat memasuki rumah setelah melakukan perjalanan bersama rombongan Ferdy Sambo dari Magelang menuju Jakarta.
Mengetahui penampilan Brigadir J sebelum dieksekusi Ferdy Sambo, keluarga baru akhirnya menyadari firasat yang saat itu tampaknya sudah dirasakan sang anak.
Menurut Roslin Emika, rekaman CCTV itu sudah menggambarkan bagaimana Yosua memandang hidupnya di detik-detik terakhir bernapas.
Baca juga: Petugas LPSK Disodori Amplop Tebal Titipan Bapak di Kantor Ferdy Sambo, Bharada E Belum Dilindungi
Bibi Brigadir J pun menulis postingan melalui akun Facebook miliknya pada 11 Agustus 2022 tentang rekaman cctv itu.
"Baju putih kamu pakai dalam 2 hal ya nakku
Dalam Sukacita ultah adekmu kamu pakai kaos putih dan dimana nyawa mu di habisi kamu juga pakai baju yg sama
nggak kebayang kami nakku baju putihmu itu jadi warna merah dipenuhi darah mu
Apakah ini pertanda merah putih sebagai lambang yg kamu perjuangkan selama ini" ungkapnya.
Baca juga: Terjawab Status Hubungan AKP Rita dan Ferdy Sambo? Sang Polwan Ungkap 1 Janji, Eks Suami Juga Polisi
Sang bibi merasa bahwa keputusan Brigadir J mengenakan baju berwarna putih hari itu menjadi rasa sukacita akan bertemu Tuhan.
Apakah di tempat yang sama juga nyawamu dihabisi??
Dimana kamu selama ini menjaga bos/ komandan mu tapi nyawa mu harus disitu juga dihabisi
alangkah tragisnya nasibmu nakku," tulis Roslin Emika.

Sementara itu, skenario awal yang menyebutkan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi di rumah dinas pun berujung bohong.
Melansir dari Kompas.com, Ferdy Sambo disebut telah mengaku merusak TKP dengan niat agar sesuai dengan rekayasa dan skenario buatannya.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam.
"Memang dia (Ferdy Sambo) yang mengakui memang dia lah yang menyusun cerita," ujar Anam.
Baca juga: Cerita Kekasih Brigadir J Usai Sambo Tersangka, Ditemui Orang Tak Dikenal, Mahfud MD Sudah Ingatkan
"Dia lah yang mencoba untuk membuat TKP sedemikian rupa sehingga semua orang juga susah untuk membuat terang peristiwa, karena ada kerusakan di TKP," sambungnya.
Anam juga menyebut bahwa tindakan Ferdy Sambo ini bisa disebut sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia.
"Kalau dalam konteks Komnas HAM, obstruction of justice itu satu terkait barang (yang dihilangkan), yang kedua terkait cerita," kata Anam.
"Jadi apakah cerita itu betul atau kah tidak, ternyata memang ceritanya tidak betul," lanjutnya.
Sabtu (13/8/2022), kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi telah dihentikan.

Hal ini diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi.
"Berdasarkan gelar perkara tadi sore, dua perkara ini kita hentikan penyelidikannya, karena tidak ditemukan peristiwa pidana," kata Andi Rian.
"Terkait dugaan pelecehan itu tidak ada, oleh karena itu dihentikan," sambungnya.
"Laporan ini kita anggap bagian dari upaya menghalangi upaya pengungkapan kasus," lanjutnya.
Warganet pun memberikan komentar atas kabar ini.
"Laporan palsu dan hoax ada pidananya gak tuh,"
"Pencemaran nama baik tidak itu namanya,"
"Jahat banget loh, udah dibunuh berencana, difitnah pula,"
Berita seputar Pembunuhan Brigadir J lainnya