3 Hari 5 Melayang di Pintu Perlintasan KA di Jember, Benarkah karena Pengendara Kurang Waspada?

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Tiga hari terakhir, lima nyawa melayang di dua perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Jember.

Dalam dua peristiwa itu, kecelakaan sama-sama melibatkan KA Pandanwangi, sebuah KA lokal rute Banyuwangi-Jember, dengan sepeda motor.

Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (11/8/2022) malam di perlintasan sebidang Jl Mangga Kecamatan Patrang. Peristiwa ini menyebabkan dua orang meninggal dunia yakni ibu dan anak, Entin Suhartini dan Saidah.

Dua hari berselang, Sabtu (13/8/2022) siang, kembali kecelakaan antara KA dan pengendara sepeda motor terjadi di perlintasan sebidang. Kali ini di Dusun Krajan Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo, tepatnya di depan Kantor Desa Sumberlesung.

Pintu perlintasan tersebut tidak terjaga, juga tidak berpalang pintu. Pintu perlintasan itu juga hanya berjarak ratusan meter dari Stasiun Ledokombo.

Pintu perlintasan itu berdiri di akses antar desa penghubung antara Desa Sumberlesung dan Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo.

Baca juga: Kondisi Memilukan Pengendara Motor di Jember, Tertabrak Kereta Api saat Malam, Nyawa Meregang

Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa ini. Ketiganya yakni M Ayyil M (10), Izzal Anggi (9), dan Isbat Fathoni (20). Mereka mengendarai satu sepeda motor.

Sedangkan pintu perlintasan sebidang di Jl Mangga merupakan pintu perlintasan berpenjaga dan berpalang pintu. Namun di tempat itu, empat nyawa melayang dalam tiga tahun terakhir, pertama di tahun 2019 dan kemarin pada 11 Agustus 2022.

Dari evaluasi, penjagaan pintu perlintasan itu dinilai tidak maksimal. Karenanya, berdasarkan kesepakatan dengan beberapa pihak terkait, pintu perlintasan sebidang Jl Mangga Kecamatan Patrang ditutup, Sabtu (13/8/2022).

Saat pintu perlintasan sebidang Jl Mangga selesai ditutup, kecelakaan antara kereta api dan sepeda motor kembali terjadi yakni di Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo tersebut.

Plh Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Tohari mengatakan, khusus di perlintasan sebidang Desa Sumberlesung itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar. Sosialisasi antara lain dilakukan pada Bulan April 2022 lalu.

VP PT KAI Daop 9 Jember Broer Rizal menambahkan, di pintu perlintasan baik berpalang pintu maupun tidak diberi rambu peringatan bertuliskan peringatan supaya pengendara melihat kanan dan kiri rel kereta api sebelum melintasi perlintasan sebidang.

"Pasti ada rambu. Minimal ada papan peringatan untuk menengok kanan dan kiri perlintasan, untuk memastikan ada atau tidak adanya kereta api hendak melintas," tegas Broer.

Kasus kecelakaan KA dengan sepeda motor ini menambah daftar panjang kecelakaan di petak jalan atau jalur kereta api.