Kiblat Fashion Pesulap Merah Terbongkar, Rival Gus Samsudin ini Ternyata Pecinta K-Pop: 3 Karakter

TRIBUNJATIM.COM - Pesulap Merah kini menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah bermasalah dengan Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar.

Seperti diketahui, Pesulap Merah berani membongkar dugaan trik dari dukun yang dinilainya palsu.

Pemilik nama asli Marcel Radhival ini kian melejit di dunia hiburan Tanah Air.

Begitu pula dengan Gus Samsudin.

Gus Samsudin kemudian diundang untuk hadir di podcast Denny Sumargo.

Baca juga: Kondisi Wajah Asli Pesulap Merah, Seteru Gus Samsudin Berani Lepas Wig, Lihat Potretnya Berkaca Mata

Sosok yang pernah menjadi pedagang rongsokan besi tua itu sempat disindir ahli drama.

"Saya nggak peduli, saya bukan main drama."

"Saya hanya pembuktian, kalau terbukti trik berarti edukasi saya sesuai fakta," jelas Pesulap Merah, dikutip TribunJatim.com dari kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (15/8/2022).

Hingga pada akhirnya, Gus Samsudin membahas soal permasalahannya dengan Pesulap Merah, Marcel Radhival.

Pantauan TribunJatim.com dalam podcast tersebut, Gus Samsudin menantang Marcel Radhival untuk membuktikan jika ia benar-benar melakukan penipuan.

Baca juga: Di Balik Kontroversi Pesulap Merah, Hidup Berteman Para Artis, Sampai Sukses Bikin Nikmir Terdiam

Bahkan, Gus Samsudin tak segan menyentil balik Marcel Radhival soal dugaan melakukan pencemaran nama baik hingga ujaran kebencian.

Selain itu, ahli spiritual Gus Samsudin tak lupa mengungkap jika pengacaranya menuntut Marcel Radhival senilai Rp 100 miliar.

"Saya dikatakan melakukan penipuan. Yang ingin saya tanyakan di sini, siapa yang saya tipu? Mana korbannya dan apa alat buktinya?" seru Gus saat ngobrol bareng Denny Sumargo.

"Tindakan hukum saya bukan cuma tentang pencemaran nama baik, tetapi mendistribusikan sesuatu hal yang bukan miliknya, ujaran kebencian, dan menimbulkan kerusuhan dan perusakan. Penasihat hukum saya menuntut beliau (Pesulap Merah) 100 miliar."

Gus Samsudin juga membahas soal alasannya mempolisikan Marcel Radhival.