Berita Viral
Pantas Tuntut Pesulap Merah Rp 100 M? Doa Gus Samsudin untuk Pasiennya Terkuak, Bukan Ilmu Kulhugeni
Bakal tuntut Pesulap Merah Rp 100 M, doa Gus Samsudin untuk obati pasiennya terkuak. Bukan karena menguasai ilmu kulhugeni?
TRIBUNJATIM.COM - Nama Gus Samsudin dan Pesulap Merah belakangan viral di media sosial.
Hal ini karena konflik keduanya terkait praktik pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin.
Gus Samsudin disebut-sebut membuka praktik pengobatan alternatif karena menguasai ilmu kulhugeni.
Namun menurut Pesulap Merah, ilmu tersebut hanyalah trik perdukunan.
Tak terima praktik pengobatan yang dilakukannya dikritik oleh Pesulap Merah, Gus Samsudin bongkar doa-doa yang digunakannya untuk pengobatan.
Terkuak doa Gus Samsudin ternyata bukan berasal dari ilmu kulhugeni atau ilmu sejenisnya.
Khasiat doa yang dirapalkannya untuk mengobati pasien, ternyata ada hubungannya dengan kebiasaan Gus Samsudin nyeker atau berjalan tanpa alas kaki.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pada awak TribunJatim.com, Pemimpin Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur ini mengungkapkan, dirinya memperoleh kemampuan pengobatan tersebut dari mengaji sebagai santri di beberapa pondok pesantren (ponpes).
Gus Samsudin mengaku pernah belajar di ponpes yang diasuh oleh Abah Suyuthi Al-Ghozali (Cepu, Jawa Tengah).
Kemudian, perjalanan mencari ilmunya itu, berlanjut hingga ke Ponpes Al Jannatul Darul Mawa (Lamongan, Jawa Timur).
"Saya pernah ikut Abah Suyuthi Al-Ghozali (Cepu, Jawa Tengah), dulu. Pernah juga di Pondok Al Jannatul Darul Mawa (Lamongan, Jawa Timur). Paling lama di Abah Sayuthi Al Ghozali," katanya saat ditemui awak media di depan Gedung Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Jumat (12/8/2022).
Selama mondok, Gus Samsudin memperoleh ilmu pengobatan dari mengamalkan secara kontinyu atau istiqomah, doa-doa khusus pengobatan dalam Kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah.
"Kita dari pesantren, ada pelajaran khusus belajar untuk pengobatan atau doa-doa khusus. Contoh dari Al-Adzkar An-Nawawiyah," ungkapnya.
Baca juga: Imbas Ritual Gus Samsudin? Karyawan Denny Sumargo Kesurupan Benda Aneh, Densu: Siapa yang Ngirim?
Baca juga: Buntut Kerusuhan di Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah ke Polres Blitar
Selain itu, Gus Samsudin juga mempelajari Kitab Syams al-Ma'ari al-Kubra, karangan dari al-Buni al-Maliki, untuk mengamalkan perilaku sabar dengan cara tidak makan makhluk bernyawa, ataupun entitas makhluk hidup yang berasal dari tanah.
"Kalau saya sanadnya dari kitab Syams al-Ma'ari al-Kubra merupakan karangan dari al-Buni al-Maliki. Di situ ada amalan, tentang kabumiaan. Itu selama mengamalkan karomah Sulton Syekh Abdul Qodir Jailani, selama 5 tahun, rowat yaitu tidak makan yang bernyawa, dan tidak memakan semua hal yang dari dalam tanah," ungkapnya.
Termasuk, alasan mengapa dirinya selalu "nyeker" tidak pernah memakai alas kaki saat beraktivitas di lingkungan sosial.
Gus Samsudin menegaskan, latar belakangnya adalah ingin mengamalkan ajaran yang diperolehnya dari ponpes tersebut.
Bahwa, inti dari mengamalkan ajaran tersebut adalah terletak pada implementasi perilaku dan sikap sabar.
Baca juga: Gus Samsudin Komentari Kondisi Ruben Onsu, Buktikan Ilmu Kulhugeni? Raffi Ahmad Syok: Ada Sesuatunya

"Selain itu, ketika berjalan tidak pakai sandal. Harus menginjak tanah, supaya belajar wataknya tanah. Tanah itu sifatnya sabar, belajar wataknya bumi. Walaupun dicaci dan dibully tidak akan membalas, tapi tetap memberikan kebaikan," jelasnya.
Saat disinggung mengenai upaya hukum ke pihak kepolisian atas tuduhan Pesulap Merah, disebut berseberangan dengan nilai utama amalan yang diterapkannya itu.
Gus Samsudin membedakan antara membalas secara langsung perbuatan jahat, melalui perbuatan jahat serupa.
Dengan, menanggapi tuduhan yang tak benar agar pihak penuduh memperoleh hidayah dan pelajaran agar tersadar bahwa perbuatan yang dilakukan salah.
"Tapi (ini beda) njenengan (Anda) menyerahkan kepada pihak hukum. Bukan berarti melaporkan itu kita balas dendam. Tetapi memberikan pengajaran pada orang itu, bahwa apa yang kamu lakukan itu salah lho. Kamu menuduh orang tapi kamu tidak punya bukti, hanya opini," jelasnya.
"Sama kayak, Anda di rumah Anda sendiri, tapi dituduh mencuri, tapi Anda tanya yang dicuri siapa, kejadian di mana, lalu mana barang buktinya, kan gak ada. Tapi karena yang menuduh ini seorang yang besar atau artis. Benar-benar dikatakan pencurian. Gitu. Kalau Anda melogikakan seperti itu. Pahami orang sesuai dengan tendensi ilmunya," pungkasnya.
Baca juga: Gus Samsudin Sebut Sulit Berdamai dengan Pesulap Merah: Fitnah Ini Luar Biasa
Tanggapan Pesulap Merah terkait tuntutan Gus Samsudin
Tak terima praktik pengobatan yang dilakukannya sebagai 'trik perdukunan', Gus Samsudin melaporkan Pesulap merah ke Polda Jatim.
Video Pesulap Merah yang diunggah di akun YouTube pribadinya bernama Marchel Radhival diduga ada unsur pencemaran nama baik terhadap Gus Samsudin.
Gus Samsudin pun berncana membuat gugatan perdata pada Pesulap Merah.
"Ini bicara di sini ya penasehat hukum saya menuntut beliau Rp 100 Miliar untuk hal ini," ujarnya.

Atas tuntutan tersebut, Pesulap Merah beberkan tanggapannya.
Pesulap Merah pilih tak mau ambil pusing atas tuntutan Gus Samsudin.
"Saya nggak peduli, saya bukan main drama."
"Saya hanya pembuktian, kalau terbukti trik berarti edukasi saya sesuai fakta," jelas Pesulap Merah, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (14/8/2022), melansir dari Tribunnews.com.
Pun Pesulap Merah menjelaskan tak ada niatan memenjarakan Gus Samsudin.
"Gak ada niat saya untuk memenjarakan lah, untuk apa lah, enggak ada, cuma untuk mengingtakan ayo dong jujur kalau pengobatannya pakai trik, mungkin dia (Gus Samsudin) punya alasan," kata Pesulap Merah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita tentang Gus Samsudin dan Pesulap Merah lainnya