Liga 1
Pelatih Persebaya Geram Koko Ari Cedera Dilanggar Keras Kei Hirose: Wasit Tak Bisa Lindungi Pemain!
Persebaya Surabaya harus takluk 2-1 dari Borneo FC, Jumat (19/8/2022) sore ini di Stadion Segiri Samarinda, laga pekan kelima Liga 1 2022.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SAMARINDA - Persebaya Surabaya harus takluk 2-1 dari Borneo FC, Jumat (19/8/2022) sore ini di Stadion Segiri Samarinda, laga pekan kelima Liga 1 2022.
Dua gol Borneo FC dicetak oleh Matheus Pato menit 62 dan menit 90+1 (P). Sementara gol semata wayang Persebaya dicetak oleh Silvio Junior menit 67.
Meski timnya kalah, pelatih Persebaya tidak terlalu fokus pada hasil. Sebaliknya, Aji Santoso menyoroti keputusan wasit yang tidak melindungi pemainnya hingga Koko Ari Araya mengalami cedera fatal setelah dilanggar Kei Hirose menit 16.
Setelah dilanggar keras Kei Hirose, Koko harus ditandu ke luar lapangan.
"Saya tidak mau komentari pertandingan, sebenarnya tidak ada masalah, di dalam sepak bola bisa kalah dan bisa menang," ungkap Aji Santoso usai laga.
"Yang saya sayangkan adalah kenapa wasit tidak tegas mengambil keputusan terutama Kei Hirose, mungkin kakinya si Koko dia patah, dia tidak bisa berjalan, hari ini mau dironsen, kenapa wasit tidak bisa melindungi pemain, itu yang saya sangat sesalkan," tambahnya.
Baca juga: Hasil Borneo FC vs Persebaya: Diwarnai Gol Pinalti Menit Akhir, Bajul Ijo Gagal Bawa Pulang Poin
Aji menilai, melihat kerasnya pelanggaran yang dilakukan Kei Hirose, seharusnya bukan kartu kuning lagi, tapi kartu merah secara langsung.
"Itu pelanggarannya sangat keras dan disengaja, itu yang saya sayangkan," tegas Aji Santoso.
Aji berpendapat seharusnya wasit lebih bisa melindungi pemain, karena dalam sepak bola bukan hanya soal kalah dan menang.
"Sepak bola tidak hanya soal menang dan kalah tapi juga sportivitas dan etika di lapangan," kata pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Ia cukup menyangkan karena pelanggaran brutal ini dilakukan oleh pemain asing.
"Seharusnya dia pemain asing memberi contoh yang baik pada pemain lokal, dia tidak berpikir bagaimana kalau cedera menimpa dia sendiri, kasihan masa depannya, kasihan keluarga dan saudara-saudaranya," kata Aji Santoso.
"Cederanya kena di kaki yang sama ketika cedera sebelumnya. Mudah-mudahan saja nanti, kita lihat perkembangan seperti apa. Tapi yang jelas dia keluar mau ke bispun ditandu karena tidak bisa jalan," tambahnya.
Aji cukup tegas menyoal masalah wasit karena ia menilai dampaknya sangat luas, termasuk kaitannya dengan prestasi Timnas Indonesia.
"Karena wasit merupakan salah satu yang berperan untuk kompetisi ini berkualitas. Berkualitas kompetisi nantinya ke timnas. Di timnas nanti tanding antar negara, jadi kaitannya sangat banyak sekali," ucapnya.
"Marilah semua stakeholder tidak hanya berpikir kompetisi oke, tapi bagaimana sepak bola ini bisa maju," pungkas Aji Santoso.