Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Terungkap Posisi Sebenarnya Brigadir J saat Dieksekusi, Kapolri Dibohongi Lalu Minta 1 Hal: Naluri

Ternyata begini posisi sebenarnya Brigadir J saat dieksekusi oleh Ferdy Sambo, kebohongan pada Kapolri kembali terungkap.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribunnews.com
Ternyata posisi sebenarnya Brigadir J saat dieksekusi berbeda dari laporan awal, kini terungkap Kapolri Listyo Sigit kembali dibohongi Ferdy Sambo, (16/8/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Perbuatan keji Kadiv Propam Nonaktif yakni Irjen Ferdy Sambo masih ramai dibicarakan hingga saat ini.

Setelah menjadi misteri akibat skenario yang dibuat sedemikian rupa oleh Ferdy Sambo, kebohongan lain masih terus menyeruak.

Seolah hari demi hari makin terungkap apa yang ingin disembunyikan Ferdy Sambo dari peristiwa pembuhan ajudannya sendiri itu.

Brigadir J diketahui tewas dengan beberapa bekas tembakan di tubuhnya.

Tak hanya tembakan, ada berbagai luka-luka lain yang dimiliki Brigadir J imbas dari perlakuan keji yang dilakukan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Baca juga: Akhirnya Polri Respons Isu Konsorsium 303 Judi Online yang Diduga Menyeret Nama Irjen Ferdy Sambo

Terbaru, akhirnya terungkap lagi bagaimana sebenarnya posisi Brigadir Yosua ketika tewas di tangan Irjen Ferdy Sambo.

Melansir tribunjakarta.com, keterangan terbaru terkait detik-detik pembunuhan Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diungkapkan Ronny Talapessy, kuasa hukum baru Richard Eliezer Pudihang Lumiu atay Bharada E.

Brigadir J disebutkannya dalam posisi mengangkat tangan sedada laiknya orang yang menyerah, di depan Irjen Fedy Sambo dan Bharada E.

Sebelumnya, narasi atau cerita yang beredar, Brigadir Yosua harus mengangkat tangannya setinggi kepala.

Padahal ternyata diketahui kini tangan putra Rosti Simanjuntak itu hanya diangkat setinggi dada.

Seperti diketahui, saat itu kejadian berlokasi di rumah dinas eks Kadiv Propam Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Beberapa saat kemudian Brigadir mengangkat tangannya sedada, tiga sampai empat tembakan meletus dari pistol Bharada E.

Ferdy Sambo yang berada di tempat kejadian perkara tentunya melihat apa yang dilakukan Brigadir di sisa akhir hidupnya.

"Saya kasih bocoran sedikit kejadianya, posisi tangan seperti ini (tangan di depan dada). Lalu Bharada E menembak," kata Ronny Tapalessy, kuasa hukum Bharadan E dalam acara yang dibawakan Aiman Wicaksono di Kompas TV, Selasa (16/8/2022) sore.

Baca juga: Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J, Terancam Hukuman Mati

Hal ini berbeda dengan pengakuan Bharada E yang sempat diungkapkan mantan pengacaranya, Deolipa Yumara.

Pasalnya Deolipa Yumara mengatakan Brigadir J mengangkat tangannya di atas kepala seperti orang pasrah.

Selanjutnya, Ronny tak ingin membeberkan isi BAP yang merupakan bagian dari strateginya untuk membela Bharada E di pengadilan nanti.

Berbanding terbalik dengan yang dilakukan Deolipa Yumara.

Baca juga: Terbongkar 1 Obrolan Ibu Brigadir J dan Putri Jelang Pembunuhan, Nasib Istri Ferdy Sambo Diumumkan

"Makanya apakah pengacara yang lama tidak fokus baca BAP, karena keterangan klien saya tidak seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, Bharada E diperintah oleh Ferdy Sambo yang sudah mengakui sebagai aktor utama pembunuhan Brigadir J.

Lebih lanjut Ronny mengakui kliennya menembakan tiga sampai empat peluru ke arah Brigadir J.

"Sekitar 3 sampai 4 tembakan," kata Ronny.

Pengacara baru Bharada E
Pengacara baru Bharada E (Kompas TV)

Hal ini akhirnya tak berbeda dari apa yang dialami oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Kapolri agaknya menyadari ada keganjilan saat awal-awal Ferdy Sambo diketahui melaporkan tindakan terhadap para ajudannya.

Penasehat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo membenarkan bahwa Ferdy Sambo membuat laporan adanya baku tembak.

Baca juga: Pantas Kekayaan Listyo Sigit Capai Rp 8,3 M & Jadi Kapolri Termuda, Intip Cerita Masa Lalu Keluarga

Skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J bahkan tergolong nekat.

Usai Brigadir J tewas, Ferdy Sambo langsung menyusun siasat.

Tak tanggung-tanggung, dalam menjalankan skenarionya, Ferdy Sambo berupaya mempengaruhi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ferdy Sambo dikabarkan memberikan keterangan sambil menangis di hadapan Kapolri.

Baca juga: Terungkap Janji Manis Putri Candrawathi ke Ibunda Brigadir J, Kini Istri Ferdy Sambo Bak Kena Karma?

Prof Hermawan Sulistyo membenarkan bahwa Ferdy Sambo membuat laporan adanya baku tembak.

Penasehat Ahli Kapolri ini pun mengungkapkan perilaku Kapolri ketika mendengar pertama kali laporan soal kasus Ferdy Sambo.

Kapolri Listyo Sigit Gandeng Media Wujudkan Mudik Aman dan Sehat
Kapolri Listyo Sigit Gandeng Media Wujudkan Mudik Aman dan Sehat (TRIBUNJATIM/istimewa/Dok Humas Polda Jatim)

"Iya melapor, kalau ada tembak-tembakan," kata Hermawan Sulistyo.

"Kapolri juga dibohongi oleh Ferdy Sambo? Iya, itu kan malam," tegas Hermawan Sulistyo.

Lebih lanjut, Hermawan Sulistyo membeberkan respon Kapolri saat mengetahui dirinya dibohongi.

"Lalu ditanya 'sudah lapor ke penyidik'?" kata Hermawan Sulistyo.

"Ditanya 'sudah lapor ke Polres?' 'sudah'," imbuhnya.

Meski begitu, menurut Hermawan Sulistyo, Kapolri kala itu tidak percaya begitu saja dengan ucapan Ferdy Sambo.

Baca juga: Ternyata Ferdy Sambo Telepon 1 Sosok Penting usai Eksekusi Brigadir J, Bohongi Kapolri, Siapa?

Listyo Sigit sudah merasakan keganjilan dari tewasnya Brigadir J.

"Yang minta pasal 340 (pembunuhan berencana) itu Pak Kapolri, naluri itu diterapkan," ucap Hermawan Sulistyo.

"Sebelum dilaporkan Bapak (Kamaruddin Simanjuntak), Kapolri sudah tahu, 'ini mengarah ke 340, coba cari bukti'. Kemudian bapak muncul, 'itu karena saya'," imbuhnya.

Baca juga: Terungkap 1 Jam Obrolan Skenario Mengerikan Om Kuat & Ferdy Sambo Soal Pembunuhan Brigadir J

Akibat perilaku anak-anak buahnya itu, kini Kapolri mendapat panggilan langsung dari DPR RI.

Anggota Komisi III DPR Supriansa menjelaskan agenda rapat Komisi III dan Kapolri Jenderal Listyo dilakukan pada 23 Agustus 2022.

Menurut Supriansa, pemanggilan ini bertujuan untuk mengetahui kejelasan perkembangan kasus kematian Brigadir J yang kini sedang ditangani Polri.

Sosok Listyo Sigit yang kini menjabat sebagai Kapolri
Sosok Listyo Sigit yang kini menjabat sebagai Kapolri (Tribunnews.com)

Sebagai mitra Kepolisian, Komisi III DPR terus mengawasi perkembangan kasus dan nantinya akan ditanyakan langsung ke Kapolri Jenderal Listyo.

"Bukan berarti kita diam kita tidak mau tahu dengan persoalan hukum yang ada, terutama persoalan Brigadir J. Semua menjadi pantauan kita (Komisi III DPR) baik anggota maupun pimpinan," ujar Supriansa, di gedung DPR, Selasa (16/8/2022).

DPR sejauh ini terus mengikuti perkembangan penanganan kasus kematian Brigadir J.

Berita seputar Pembunuhan Brigadir J lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved