Berita Surabaya
2 Jam Saja, Polisi Berhasil Bekuk Jambret Tas Emak-emak di Wiyung Surabaya, Hasil Curian Buat Sabu
Cuma butuh dua jam, polisi berhasil bekuk jambret tas emak-emak di Wiyung Surabaya, ternyata uang hasil curian buat kulakan sabu.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Bisnis penjualan hingga kebiasaan mengudap sabu yang dilakukannya itu, diakuinya berjalan sejak 1,5 tahun lalu.
Selama ini, Hading Resha memperoleh pasokan sabu dari kenalannya, AR. Dengan harga Rp 550 ribu, AR membeli sabu tersebut, untuk dijual kembali dalam paket sabu ukuran kecil seharga Rp 150 ribu.
"Iya jambret buat beli sabu untuk dijual. Saya jual ke teman. Kalau ada orang yang minta. Saya kalau beli diranjau. Enggak kenal pengedarnya," terangnya.
Mengenai alasannya mengudap serbuk kristal haram tersebut, Hading Resha mengaku, sengaja mengonsumsi sabu untuk menghilangkan kepenatan.
Namun ia menampik, jika saat beraksi berada di bawah pengaruh sabu. Modusnya saat beraksi, yakni dengan memberanikan diri mendekati korban yang lengah di jalanan, lalu merampas harta benda yang melekat pada korban.
"Caranya jambret pakai tangan kiri. Sembari nyetir. Enggak pakai senjata. Tangan kosong. Kalau motor ini pinjam," pungkas Hading Resha, seraya memperagakan caranya menarik tas korban.
Sementara itu, Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya, Kompol Parmiatun mengatakan, tersangka tidak memiliki target atau sasaran khusus untuk menjambret.
Asalkan korbannya terpantau lengah dan kondisi area sekitar terbilang aman, tersangka akan beraksi menggasak tas korbannya.
"Habis dapat barang curian, HR ini beli ke temannya AR. Dia ini belinya di AY. Setelah kami telusuri lagi ternyata, mereka sebagai jambret juga pengedar dan pengguna sabu. Mereka juga jual lagi sabunya Rp 150 ribu, dan sisanya juga dipakai," ungkap Kompol Parmiatun.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Surabaya