Berita Jember
Remaja SMP di Jember Dikeroyok Pelajar hingga Babak Belur dan Pingsan, Kasus Ditangani Polisi
Remaja SMP di Jember dikeroyok pelajar hingga babak belur dan pingsan, kasus kini ditangani polisi. Diduga gara-gara lambang perguruan silat.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Lagi-lagi terjadi kasus penganiayaan yang melibatkan pelajar di Jember.
ARP (15), pelajar SMPN di Jember menjadi korban penganiayaan oleh pelajar sekolah lain.
Peristiwa itu terjadi di sebuah pusat penjualan makanan di depan SMPN. Akibat penganiayaan itu, ARP babak belur sampai pingsan.
Kasus itupun kini ditangani oleh polisi.
Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan proses diversi untuk kedua belah pihak.
Sebelumnya, polisi telah meminta keterangan dari korban, pelaku, dan saksi.
"Kami sudah meminta keterangan dari korban, tiga orang pelaku, dan saksi empat orang," ujar AKBP Hery Purnomo, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Siswa SMK di Jember Meninggal Usai Ditendang Teman, Pelaku Mengaku Cemburu, Korban Sempat Minta Maaf
AKBP Hery Purnomo mengatakan, korban dan pelaku sama-sama anak-anak. Karenanya, pihaknya melakukan proses diversi yang dimulai dengan mediasi terlebih dahulu.
"Hasil dari mediasi ini nanti yang akan menjadi langkah selanjutnya. Tentunya semua hasil dalam proses yang kami lakukan, akan kami teruskan ke kejaksaan dan pengadilan," imbuh AKBP Hery Purnomo.
Pihaknya menempuh langkah diversi dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan pentingnya adalah tentang masa depan anak-anak.
"Jadi apakah dikembalikan ke orang tua untuk dibina, atau seperti apa hasilnya, menunggu dari proses ini," tegas AKBP Hery Purnomo.
Sebelumnya, pada Rabu (24/8/2022), seorang netizen menulis di akun grup warga. Dia menyebutkan adiknya telah menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan sampai pingsan. Dia meminta pelaku bertanggung jawab.
Kasus itu pun ditindaklanjuti oleh polisi. Dari pengumpulan keterangan, diketahui latar belakang pengeroyokan itu karena korban yang berinisial ARP dituduh telah mencoret lambang sebuah perguruan silat. Lambang itu tergambar di meja belajar di sekolah. Lambang itu kemudian dicoret memakai tipe x.
Terkait hal itu, AKBP Hery Purnomo menambahkan, tidak sedikit pelajar SMP dan SMA di Jember tergabung dalam perguruan silat. Namun hal itu tidak menjadi pembenaran untuk melakukan tindak kekerasan.
"Tidak menjadi pembenar dalam melakukan tindak kekerasan. Sebab sebenarnya ternyata masalah yang timbul karena faktor pribadi. Kami akan bersama sekolah memberikan edukasi supaya tidak terulang lagi," tegas AKBP Hery Purnomo.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Jember