Pembunuhan Brigadir J
Isi 'Rapat Kilat' Demi Bunuh Brigadir J, Putri Nangis Ngaku Tak Bantu, Keluarga Yosua Muak Dibohongi
Terungkap beginilah isi rapat kilat yang merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J, ternyata Putri menangis mengaku tak pernah bantu.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Arman mengatakan, PC secara konsisten mengaku kepada penyidik sebagai korban tindakan asusila yang dilakukan Brigadir J.
Putri juga tetap mengatakan dirinya adalah korban pelecehan seksual dan tidak terlibat pembunuhan berencana.
Baca juga: Dilaporkan Pengacara Brigadir J, Inilah Peran Briptu Martin Gabe dalam Kasus Ferdy Sambo & Putri
Hal ini tentu saja bertentangan dengan apa yang sudah disampaikan awal oleh kepolisian.
Fakta lain terungkap bahwa sebenarnya Putri ikut di dalam rapat kilat rencana pembunuhan Yosua.

Hal tersebut bermula dari adanya rapat kilat di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, sebelum tragedi pembunuhan Brigadir J.
Rapat yang berlangsung di sebuah ruangan di lantai 3 itu tak lain membahas skenario untuk menghabisi Brigadir J.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy.
Ronny mengatakan, turut hadir dalam rapat kilat tersebut di antaranya Ferdy Sambo, Putri, Bripka RR dan Bharada E.
Ronny mengungkapkan, dalam rapat kilat tersebut diketahui Putri ada di rumah di Jalan Saguling.
"Yang diketahui oleh klien saya adalah, bahwa saudari PC ini memang ada di rumah di Saguling dan ada juga di TKP. Menurut klien saya, rangkaian cerita itu, ibu ini ada di lokasi," ujar Ronny di tayangan YouTube TV One (20/8/2022).

Dalam rapat tersebut dijelaskan, bahwa Bharada E merupakan peserta terakhir yang dipanggil masuk.
"Klien saya (Bharada E) dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny.
Dalam rapat itu, menurut Bharada E, ada Ferdy Sambo, Putri dan Bripka RR.
Bharada E hanya bisa diam tak berbicara sama sekali dengan Putri di rapat itu.
"Klien saya menyampaikan bahwa waktu kejadian itu Ibu PC dalam keadaan menangis. Kemudian Bapak FS ini dalam keadaan marah. Nanti detailnya, ini kan nanti menjadi pembelaan di pengadilan," beber Ronny.
Baca juga: Putri Berantakan setelah Brigadir J Masuk Kamarnya, Kuat Suruh Lapor Sambo, Kamaruddin: Gak Waras