Pembunuhan Brigadir J
Brigadir J Korban Cinta Terlarang Om Kuat dan Putri? Kesaksian Bharada E Dikuak Deolipa, 'Diincar'
Deolipa menyampaikan kecurigaan Bharada E tentang cinta terlarang Kuat Maruf dan Putri Candrawathi istri Irjen Ferdy Sambo itu. Brigadir J memergoki.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kesaksian Bharada E tentang hubungan Putri Candrawathi dan Om Kuat atau Kuat Maruf, sang sopir diungkap mantan pengacaranya, Deolipa Yumara.
Deolipa Yumara menyampaikan kecurigaan Bharada E tentang cinta terlarang Kuat Maruf dan istri Irjen Ferdy Sambo itu.
Disebutkan bahwa hubungan terlarang itu ketahuan Brigadir J, hingga menyebabkan pembunuhan terjadi.
Bagaimana bisa demikian?
Baca juga: Akal Bulus Kuat Maruf Hasut Sambo Bunuh Brigadir J Dibeber Deolipa, Bahas Propaganda: Maunya Nomor 1
Dalam tayangan di TV One, Deolipa Yumara ngaku sempat diberitahui Bharada E terkait kecurigaan hubungan terlarang Putri Candrawathi dan Kuat Maruf sang ART.
Adapun Deolipa Yumara menyebut Bharada E memberitahu dugaan tersebut saat masih berstatus kuasa hukumnnya.
"Jadi Bharada E atau Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan. Eliezer ngomong 'Saya curiga bang, itu si Kuwat ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," kata Deolipa Yumara, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: Kuat Maruf Kaget Brigadir J Keluar Kamar Putri, Sikap Setelahnya Buat Curiga, Kapolri: Ini Pemicu
Jadi kata Deolipa Yumara, dugaan kuat motif pembunuhan terhadap Brigadir J adalah karena Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ingin menyembunyikan hubungan terlarang mereka selama ini, yang diketahui Brigadir J saat di Magelang.
"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu.
Yang ada adalah saat di Magelang itu, Kuwat dan Putri lagi making love, lalu ketahuan Yosua.
Makanya Yosua yang dikejar dan dincar," kata Deolipa.
Analisa ini diperkuat fakta, dimana saat dipergoki Brigadir J, Putri Candrawathi langsung menelepon Bharada E dan Bripka Ricky yang sedang mengantar makanan ke anaknya di sekolah Taruna Nusantara sementara Kuat Maruf menelepon Ferdy Sambo.
Baca juga: Kesaksian Kuat Maruf Tahu Brigadir J Gendong Putri ke Kamar, Peristiwa di Magelang Buat Sambo Muntab
Kuat dan Putri Candrawathi, kata Deolipa kompak melakukan itu untuk membuat skenario agar Ferdy Sambo marah dan memberikan 'pelajaran' ke Brigadir J.
"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuwat menelpon ke Sambo.
Tujuannya menyamakan persepsi mereka di sana, begini begini begini, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium Sambo. Jadi seolah-olah Yosua pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," papar Deolipa.
Menurut Deolipa Yumara, adanya dugaan hubungan asmara antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi terjadi.
Karena Kuat Maruf sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.
"Kuwat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuwat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.
Baca juga: Ternyata Inilah Peran Kuat Maruf Sopir Bu Putri dalam Pembunuhan Brigadir J, Tak Hanya Menyaksikan
Deolipa Yumara menjelaskan dengan adanya pengaduan Kuat ke Ferdy Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.
"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuwat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.
Apalagi kata Deolipa Yumara, selama ini Kuat Maruf iri kepada Brigadir J karena lebih dipercaya oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.
"Sementara Kuwat yang merasa orang lama di sana, ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa Yumara.

Terkait rekonstruksi yang akan digelar di rumah Ferdy Sambo dan menghadirkan 5 tersangka, Deolipa Yumara meyakini tidak akan mengungkap motif.
"Yang direkonstruksi di sana, adalah terjadinya penembakan seperti yang ada di BAP dan melihat kesesuaiannya antara keterangan 5 tersangka.
Tapi tidak akan mengungkap motif," kata Deolipa.
Menurutnya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini, motif tidak terlalu penting.
Yang terpenting adalah pembuktian adanya pembunuhan berencana yang dilakukan ke lima tersangka.
"Motif tidak terlalu penting, tapi bisa ada untuk menguatkan. Asal saja, jangan sampai motifnya karena pelecehan Brigadir J ke Putri. Karena itu sangat tidak mungkin," kata Deolipa.
Baca juga: Terungkap 1 Jam Obrolan Skenario Mengerikan Om Kuat & Ferdy Sambo Soal Pembunuhan Brigadir J
Justru kata Deolipa, berdasar keterangan dan analisa Bharada E, motif yang sangat mungkin adalah karena Kuat dan Putri melakukan perbuatan asusila yang dipergoki Brigadir J.
"Karena ketahuan Joshua, pada akhirnya Yosua yang jadi korban," katanya.
Terkait laporan Kuat bahwa ia melihat Brigadir J membopong Putri Candrawathi, justru menurut Deolipa Yumara yang terjadi sesungguhnya adalah Kuat membopong Putri Candrawathi dan dipergoki Brigadir J.
"Yang terjadi sebenarnya itu justru sebaliknya. Kuwat membopong Putri, tapi diketahui Brigadir J," katanya.
"Karena tak ingin Brigadir J atau Yosua membocorkan ke Sambo, maka difitnahlah Yosua ini oleh Putri dan Kuwat," papar Deolipa.
Baca juga: Terkuak 1 Hal Penyebab Kacaunya Skenario Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Sosok Om Kuat Disinggung
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J juga ragu jika pembunuhan Brigadir J dilatari motif pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi saat mereka berada di Magelang, Jawa Tengah.
Ia tak percaya karena bagaimana mungkin Istri Ferdy Sambo selaku korban pelecehan seksual masih dikawal Brigadir J, orang yang dituduh sebagai pelaku.
Menurut Kamaruddin, jika memang ada tindakan Brigadir J yang melecehkan istri Ferdy Sambo di Magelang, mengapa harus sampai di Jakarta terlebih dahulu untuk membuat laporan polisi.
Seharusnya, lanjut dia, Irjen Ferdy Sambo bisa melaporkan tindakan Brigadir J kepada polisi yang berada di Magelang, Jawa Tengah.
Atau setidaknya, lanjut Kamaruddin, Ferdy Sambo dapat memerintahkan Kabid Propam Polda Jawa Tengah untuk menangkap Brigadir J saat itu juga.
Baca juga: Singgung Keadilan di Tengah Pemecatan Ferdy Sambo dari Polri, Unggahan AKP Rita Yuliana Jadi Sorotan
Tapi yang terjadi justru sebaliknya, ungkap Kamaruddin, Ferdy Sambo justru membiarkan Putri Candrawathi tetap dikawal oleh Brigadir J sampai ke Jakarta.
Padahal, Ferdy Sambo telah mengetahui bahwa Brigadir J adalah orang yang jelas-jelas disebut telah melakukan pelecehan kepada istrinya.
"Tapi malah istrinya dikawal dengan baik dan tidak masalah sampai Jakarta. Itu ngawur itu," ucap Kamaruddin seperti dikutip Kompas.TV via Tribunnews ( grup TribunJatim.com ).
Selain itu, ungkap Kamaruddin, pada keterangan awal polisi disebutkan bahwa Ferdy Sambo tidak berada di lokasi ketika Brigadir J terbunuh karena sedang tes PCR.
Namun, faktanya Ferdy Sambo ada di lokasi kejadian. Ia tertangkap kamera CCTV sedang melakukan tes PCR di rumahnya.
Baca juga: Terkuak Alasan Brigadir J Masih Kawal Putri Meski Disebut Melecehkan? Kamaruddin Minta Sambo Taubat
Kamaruddin mengatakan, Ferdy Sambo mengubah alibinya karena merasa sudah terpojok.
"Itu karena dia sudah terpojok, sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Karena sudah terang benderang dia ada di lokasi, tidak benar dia tes PCR. Maka dia ciptakan lagi alibi-alibi lainnya yang lebih konyol," ujarnya.
Kamaruddin pun menyarankan Sambo agar merenung dan bertobat.
Berita tentang Pembunuhan Brigadir J lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com