Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Pantas Ferdy Sambo Murka? Asmara Terlarang Putri Candrawathi Terkuak, Bukan dengan Brigadir J

Motif pembunuhan Brigadir J versi Bharada E dikuak Deolipa Yumara. Ternyata benar ada hubungan terlarang Putri Candrawathi bikin Ferdy Sambo murka?

Editor: Hefty Suud
Tribunnews.com, Grid.ID
Asmara terlarang Putri Candrawathi diungkap mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara. Ternyata bukan dengan Brigadir J. Motif Ferdy Sambo tembak ajudannya terkuak. 

"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu. Yang ada adalah saat di Magelang itu, Kuwat dan Putri lagi making love, lalu ketahuan Yosua. Makanya Yosua yang dikejar dan dincar," kata Deolipa.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Ingin Tatap Muka Ferdy Sambo, Mohon 1 Hal ke Putri Candrawathi: Secepatnya

Baca juga: Akhirnya Putri Bongkar 1 Perintah Ferdy Sambo yang Sulit Ditolak, Ahli Tahu Kejinya Pembunuh Yosua

Hal ini kata Deolipa, diperkuat fakta, dimana saat dipergoki Brigadir J, Putri Candrawathi langsung menelepon Bharada E dan Bripka Ricky yang sedang mengantar makanan ke anaknya di sekolah Taruna Nusantara, sementara Kuwat menelepon Ferdy Sambo.

Kuwat dan Putri kata Deolipa kompak melakukan itu untuk membuat skenario agar Ferdy Sambo marah dan memberikan 'pelajaran' ke Brigadir J.

"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuwat menelpon ke Sambo. Tujuannya menyamakan persepsi mereka di sana, begini begini begini, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium Sambo. Jadi seolah-olah Yosua pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," papar Deolipa.

Pencabutan kuasa terhadap Deolipa Yumara dan Burhanuddin sebagai pengacara memang keputusan dari pihak Bharada E.
Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir J. (Youtube - metrotvnews)

Menurut Deolipa, adanya dugaan hubungan asmara antara Kuwat dan Putri terjadi, karena Kuwat sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.


"Kuwat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuwat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.

Deolipa menjelaskan dengan adanya pengaduan Kuwat ke Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.

"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuwat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.

Baca juga: Kecewanya Pengacara Brigadir J Diusir dari Rekonstruksi Ferdy Sambo, Siap Lapor Menteri: Tunggu Aja!

Apalagi kata Deolipa, selama ini Kuwat iri kepada Brigadir J karena lebih dipercaya oleh Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.

"Sementara Kuwat yang merasa orang lama di sana, ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa.

Terkait rekonstruksi yang akan digelar di rumah Ferdy Sambo dan menghadirkan 5 tersangka, kata Deolipa, hal itu tidak akan mengungkap motif.

"Yang direkonstruksi di sana, adalah terjadinya penembakan seperti yang ada di BAP dan melihat kesesuaiannya antara keterangan 5 tersangka. Tapi tidak akan mengungkap motif," kata Deolipa.

Mantan pengacara Bharada E sebut Brigadir J korban cinta terlarang Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
Mantan pengacara Bharada E sebut Brigadir J korban cinta terlarang Kuat Maruf dan Putri Candrawathi. (via TribunManado dan Suar.ID)

Menurutnya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini, motif tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah pembuktian adanya pembunuhan berencana yang dilakukan ke lima tersangka.

"Motif tidak terlalu penting, tapi bisa ada untuk menguatkan. Asal saja, jangan sampai motifnya karena pelecehan Brigadir J ke Putri. Karena itu sangat tidak mungkin," kata Deolipa.

Justru kata Deolipa, berdasar keterangan dan analisa Bharada E, motif yang sangat mungkin adalah karena Kuwat dan Putri melakukan perbuatan asusila yang dipergoki Brigadir J.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved