Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Pantas Ferdy Sambo Murka? Asmara Terlarang Putri Candrawathi Terkuak, Bukan dengan Brigadir J

Motif pembunuhan Brigadir J versi Bharada E dikuak Deolipa Yumara. Ternyata benar ada hubungan terlarang Putri Candrawathi bikin Ferdy Sambo murka?

Editor: Hefty Suud
Tribunnews.com, Grid.ID
Asmara terlarang Putri Candrawathi diungkap mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara. Ternyata bukan dengan Brigadir J. Motif Ferdy Sambo tembak ajudannya terkuak. 

TRIBUNJATIM.COM -  Terungkap motif pembunuhan Brigadir J versi Richard Eliezer alias Bharada E

Diketahui, Brigadir J tewas di rumahdinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Motif pembunuhan Brigadir J hingga kini masih diselidiki. 

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi disebut-sebut menjadi kunci yang mengetahui motif pembunuhan Brigadir J.

Sebelumnya ramai diberitakan, Ferdy Sambo merancang pembunuhan brencana Brigadir J

Penyebabanya, diduga Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi

Namun baru-baru ini terkuak fakta terkait pelecehan yang kabarnya dialami istri Ferdy Sambo tersebut, ternyata bukan Brigadir J pelakunya.

Fakta pelecehan yang dialami Putri Candrawathi, terungkap lewat pengakuan Bharada E

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Terungkap kecurigaan Bharada E adanya hubungan terlarang antar Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.

Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengaku mencurigai adanya hubungan terlarang yang terjadi antara istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf, sopirnya sekaligus asisten rumah tangga.

Kecurigaan Bharada E itu diungkapkannya kepada Deolipa Yumara, saat masih menjadi kuasa hukum Bharada E.

Menurut Deolipa, kecurigaan Bharada E adanya hubungan Putri Candrawathi dan Kuwat, buka tanpa dasar. Ada dugaan Putri Candrawathi berzina dengan Kuwat.

"Jadi Bharada E atau Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan. Eliezer ngomong 'Saya curiga bang, itu si Kuwat ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," kata Deolipa di tayangan TV One, Senin (29/8/2022) malam.

Karenanya kata Deolipa, dugaan kuat motif pembunuhan terhadap Brigadir J adalah karena Kuwat dan Putri ingin menyembunyikan hubungan terlarang mereka selama ini, yang diketahui Brigadir J saat di Magelang.

"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu. Yang ada adalah saat di Magelang itu, Kuwat dan Putri lagi making love, lalu ketahuan Yosua. Makanya Yosua yang dikejar dan dincar," kata Deolipa.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Ingin Tatap Muka Ferdy Sambo, Mohon 1 Hal ke Putri Candrawathi: Secepatnya

Baca juga: Akhirnya Putri Bongkar 1 Perintah Ferdy Sambo yang Sulit Ditolak, Ahli Tahu Kejinya Pembunuh Yosua

Hal ini kata Deolipa, diperkuat fakta, dimana saat dipergoki Brigadir J, Putri Candrawathi langsung menelepon Bharada E dan Bripka Ricky yang sedang mengantar makanan ke anaknya di sekolah Taruna Nusantara, sementara Kuwat menelepon Ferdy Sambo.

Kuwat dan Putri kata Deolipa kompak melakukan itu untuk membuat skenario agar Ferdy Sambo marah dan memberikan 'pelajaran' ke Brigadir J.

"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuwat menelpon ke Sambo. Tujuannya menyamakan persepsi mereka di sana, begini begini begini, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium Sambo. Jadi seolah-olah Yosua pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," papar Deolipa.

Pencabutan kuasa terhadap Deolipa Yumara dan Burhanuddin sebagai pengacara memang keputusan dari pihak Bharada E.
Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir J. (Youtube - metrotvnews)

Menurut Deolipa, adanya dugaan hubungan asmara antara Kuwat dan Putri terjadi, karena Kuwat sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.


"Kuwat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuwat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.

Deolipa menjelaskan dengan adanya pengaduan Kuwat ke Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.

"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuwat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.

Baca juga: Kecewanya Pengacara Brigadir J Diusir dari Rekonstruksi Ferdy Sambo, Siap Lapor Menteri: Tunggu Aja!

Apalagi kata Deolipa, selama ini Kuwat iri kepada Brigadir J karena lebih dipercaya oleh Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.

"Sementara Kuwat yang merasa orang lama di sana, ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa.

Terkait rekonstruksi yang akan digelar di rumah Ferdy Sambo dan menghadirkan 5 tersangka, kata Deolipa, hal itu tidak akan mengungkap motif.

"Yang direkonstruksi di sana, adalah terjadinya penembakan seperti yang ada di BAP dan melihat kesesuaiannya antara keterangan 5 tersangka. Tapi tidak akan mengungkap motif," kata Deolipa.

Mantan pengacara Bharada E sebut Brigadir J korban cinta terlarang Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
Mantan pengacara Bharada E sebut Brigadir J korban cinta terlarang Kuat Maruf dan Putri Candrawathi. (via TribunManado dan Suar.ID)

Menurutnya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini, motif tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah pembuktian adanya pembunuhan berencana yang dilakukan ke lima tersangka.

"Motif tidak terlalu penting, tapi bisa ada untuk menguatkan. Asal saja, jangan sampai motifnya karena pelecehan Brigadir J ke Putri. Karena itu sangat tidak mungkin," kata Deolipa.

Justru kata Deolipa, berdasar keterangan dan analisa Bharada E, motif yang sangat mungkin adalah karena Kuwat dan Putri melakukan perbuatan asusila yang dipergoki Brigadir J.

"Karena ketahuan Joshua, pada akhirnya Yosua yang jadi korban," katanya.

Terkait laporan Kuwat bahwa ia melihat Brigadir J membopong Putri Candrawathi, justru menurut Deolipa yang terjadi sesungguhnya adalah Kuwat membopong Putri dan dipergoki Brigadir J.

Baca juga: Ferdy Sambo Tak Menangis di Sidang Kode Etik? Kontras dengan 15 Saksi Kasus Brigadir J, Menyesal

Baca juga: Sosok Polwan Nangis Tertunduk Lesu di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Nama AKP Rita Yuliana Disorot

"Yang terjadi sebenarnya itu justru sebaliknya. Kuwat membopong Putri, tapi diketahui Brigadir J," katanya.

"Karena tak ingin Brigadir J atau Yosua membocorkan ke Sambo, maka difitnahlah Yosua ini oleh Putri dan Kuwat," papar Deolipa.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, istri dari Sambo juga diperiksa oleh Komnas HAM. Komnas HAM lantas membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, istri dari Sambo juga diperiksa oleh Komnas HAM. Komnas HAM lantas membeberkan hasil pemeriksaan tersebut. (Kolase Humas Polri)

Sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, para tersangka pembunuhan berencana Brigadir J akan dipertemukan Selasa (30/8/2022) dalam sebuah rekonstruksi yang digelar di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Para tersangka, termasuk mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, akan mengikuti rekonstruksi.

Dedi mengatakan, rekonstruksi akan berlangsung di TKP pembunuhan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Informasi kedua dari Pak Dirtipidum, rencananya pada Selasa 30 Agustus 2022 akan dilaksanakan rekonstruksi di TKP Duren Tiga," kata Dedi di Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022).

Rekonstruksi bertujuan, agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) bisa mendapatkan gambaran lebih jelas soal kasus tersebut. Dengan demikian, berkas perkara dapat segera dinyatakan lengkap dan maju ke persidangan.

"Agar JPU mendapat gambaran yang lebih jelas dan sama dengan fakta-fakta dan keterangan para tersangka dan saksi di BAP agar berkas bisa segera P21," ujar Dedi.

Selain itu, rekonstruksi bertujuan untuk memperjelas konstruksi hukum kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Proses rekonstruksi itu sendiri bakal berlangsung tertutup dengan menghadirkan lima tersangka, yakni Bharada Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Chandrawati.

"Menghadirkan seluruh tersangka, lima orang yang sudah ditetapkan tersangka," terang Dedi.

Selain para tersangka, polisi juga akan menghadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dan kuasa hukum tersangka.

Dijadwalkan hadir juga Komnas HAM dan Kompolnas dalam rekontruksi tersebut. Kehadiran Komnas HAM dan Kompolnas dalam rekonstruksi itu terkait transparansi dan objektivitas.

Menurut Dedi, hal itu sesuai komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa seluruh proses kasus pembunuhan Brigadir J harus menjaga transparansi dan objektivitas.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita tentang kasus pembunuhan Brigadir J lainnya

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved