Berita Madura
Awal Puncak Kemarau, 63 Desa di Sampang Madura Berstatus Kering Kritis, Tersebar di 10 Kecamatan
Awal puncak musim kemarau, puluhan desa di Sampang Madura berstatus kering kritis, tersebar di 10 kecamatan. BPBD siapkan droping air bersih.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Syahputra
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Puncak musim kemarau di Sampang, madura, dipresikdi terjadi pada September-November 2022.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, dari 180 desa di Kabupaten Sampang, sebanyak 63 desa berstatus kering kritis.
"Puluhan desa dengan status kering kritis ini tersebar di 10 kecamatan, jadi ada empat kecamatan yang tidak dilanda kekeringan, di antaranya Kecamatan Jrengik, Ketapang, Omben dan Camplong," kata Ketua Pelaksana BPBD Sampang, Asroni, Kamis (1/9/2022).
Data desa terdampak kekeringan itu diketahui setelah BPBD Sampang berkoordinasi dengan 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang untuk melakukan pendataan.
Sebab, pihak kecamatan yang paling mengetahui kondisi desanya masing-masing.
"Untuk pendataan rampung dilakukan, selanjutnya kita jadwalkan untuk melakukan pengecekan guna mengetahui kondisi sebenarnya," terangnya.
Dengan begitu, jika pengecekan selesai, pihaknya akan berikan bantuan dengan droping air bersih ke desa terdampak.
Sejauh ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM selaku bagian pendistribusian air bersih.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Madura