Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Fakta Tersembunyi Kasus Pembunuhan Brigadir J, CCTV Diedit, Ada 3 Orang Tembak Ajudan Ferdy Sambo?

Komnas HAM ungkap fakta tersembunyi pembunuhan Brigadir J. Foto Brigadir J tewas telungkup di lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo. CCTV sudah diedit.

Editor: Hefty Suud
Tribratanews.polri.go.id - TRIBUN JAMBI/ARYO TONDANG
Fakta pembunuhan Brigadir J  di rumah dinas Ferdy Sambo yang selama ini disembunyikan terkuak. Laporan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi  dihidupkan lagi. Ternyata CCTV sudah diedit. 

TRIBUNJATIM.COM - Motif pembunuhan Brigadir J hingga kini belum diketahui. 

Lima tersangka dalam kasus tersebut telah menjalani rekonstruksi kejadian di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, Brigadir J ditemukan tewas di rumah Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan tersebut, Jumat (8/7/2022) lalu. 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan sejumlah temuan baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Beberapa fakta yang selama ini disembunyikan pun akhirnya terkuak.

Laporan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang sebelumnya dihentikan karena tidak ditemukan adanya tindak pidana, kini kembali dihidupkan oleh Komnas HAM.

Selain dugaa pelecehan seksual, Komnas HAM juga merilis foto jasad Brigadir J yang diambil satu jam setelah almarhum tewas.Temuan baru Komnas HAM terkait pembunuhan Brigadir J (YouTube Polri TV, Facebook)

Lantas, apa saja temuan Komnas HAM lainnya terkait kasus Brigadir J?

Berikut rangkumannya, melansir dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com).

1. Ada percakapan di grup WhatsApp yang dihapus

Komnas HAM mengungkap temuan mereka soal adanya percakapan di grup WhatsApp yang dihapus sesaat sebelum dan sesudah penembakan Brigadir J.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan percakapan sebelum tanggal 10 Juli 2022, tidak terekam jejak digitalnya lantaran sudah dihapus.

Kendati demikian, Anam tidak merinci grup WhatsApp yang dimaksud dan di ponsel siapa percakapan itu dihapus.

"Beberapa komunikasi di WhatsApp group terputus, baru muncul kembali misalnya sejak tanggal 10 malam atau 11 dini hari itu baru muncul."

"(Tanggal) 10 ke bawah itu nggak terekam jejak digitalnya karena memang dihapus," ungkap Anam dalam konferensi pers, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ferdy Sambo Punya Skema Biar Lolos Jerat Hukum? Komnas HAM Sentil Mental Suami Putri: Lu Ga Tau

Baca juga: Tak Mungkin Brigadir J Lecehkan Putri Candrawathi, Bibi Yosua Kuak Pengakuan Istri Sambo: yang Punya

Komnas HAM merilis foto sesaat setelah Brigadir J dibunuh (1/9/2022). Terungkap ucapan sakti Ferdy Sambo.
Komnas HAM merilis foto sesaat setelah Brigadir J dibunuh. Terungkap ucapan sakti Ferdy Sambo. (Tribunnews.com)

Selain percakapan yang dihapus, Komnas HAM juga menemukan adanya pembersihan riwayat panggilan telepon dan data kontak.

Tak hanya itu, ada juga upaya menghilangkan ponsel sebelum diserahkan ke penyidik.

2. Foto Brigadir J seusai ditembak ditemukan di recycle bin

Foto Brigadir J tewas telungkup di lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo juga didapatkan Komnas HAM.

Menurut Choirul Anam, foto itu diambil satu jam setelah Brigadir J tewas ditembak.

Foto tersebut, ujar Anam, didapat dari recyclebin ponsel.

Baca juga: Curhat Bharada E Luapkan Emosi Keterangan Ferdy Sambo Beda saat Rekonstruksi, sempat Dilirik Tajam

Namun, Anam tak menyebutkan dari ponsel siapa foto tersebut diperoleh.

"Jadi beberapa foto yang kami temukan khususnya di tanggal 8 itu kami temukan di recycle bin, di tempat sampah di mekanisme tersebut," ujar Anam.

"Jadi bukan diambil dari barang yang nggak dihapus, tapi itu kita ambil dari barang yang dihapus," imbuhnya.

3. Ada perintah membersihkan TKP

Momen Ferdy Sambo Cs lakukan rekonstruksi di TKP pada Selasa (30/8/2022). Ternyata menyimpan kejanggalan yang dikuak pakar.
Momen Ferdy Sambo Cs lakukan rekonstruksi di TKP pada Selasa (30/8/2022). Ternyata menyimpan kejanggalan yang dikuak pakar. (Tribunnews.com, YouTube/Polri TV)

Komnas HAM diketahui juga menemukan adanya perintah untuk membersihkan tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian, adanya perintah untuk membersihkan TKP ini juga ada."

"Misalnya darah dibersihkan, ini dibersihkan dan dikonsolidasikan semua apa yang ada dalam situ," ungkap Anam.

4. CCTV sudah diedit

Rekaman CCTV terkait kasus Brigadir J yang selama ini beredar di publik, ternyata tak lengkap alias sudah diedit.

Choirul Anam mengungkapkan dieditnya rekaman CCTV tersebut untuk mendukung skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

Baca juga: Intip Gaya Hidup Glamor Keluarga Ferdy Sambo, Ada Koleksi Mobil hingga Tas Mewah Putri Candrawathi

Baca juga: Kode Terakhir dari Brigadir J Tak Digubris Bharada E, Tragis Ditembak Teman Sendiri, Sambo: Cepat!

"Dibuat video guna menyesuaikan skenario. Jadi video (CCTV) yang beredar itu dalam konteks konstruksi peristiwa itu tidak lengkap."

"Itu disesuaikan dengan skenario yang dibuat. Nah ini konteks untuk membuat narasi," kata Anam, dilansir Tribunnews.com.

5. Dugaan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi

Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, istri dari Sambo juga diperiksa oleh Komnas HAM. Komnas HAM lantas membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, istri dari Sambo juga diperiksa oleh Komnas HAM. Komnas HAM lantas membeberkan hasil pemeriksaan tersebut. (Kolase Humas Polri)

Dalam laporan rekomendasi kasus Brigadir J, Komnas HAM mengungkapkan ada dugaan kuat Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Pelecehan itu, kata Komnas HAM, diduga terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (7/7/2022), satu hari sebelum penembakan terjadi.

"Terdapat dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (1/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

6. Kuat Maruf dan Brigadir J ribut di Magelang

Di hari pelecehan seksual diduga terjadi, Kamis (7/7/2022), Komnas HAM menemukan sempat terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Brigadir J.

Keributan itu terjadi setelah dugaan pelecehan seksual terjadi.

Komisioner Komnas HAM Bidang Pengkajian dan Penelitian, Sandrayati Moniaga, mengungkapkan Putri Candrawathi sempat menengahi supaya keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf tidak berlanjut.

"Perlu diketahui bahwa kehadiran Kuat (dalam adegan rekonstruksi) waktu itu adalah lebih karena ibu (Putri) itu ingin mendamaikan," kata Sandrayati, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kepribadian Asli Ferdy Sambo Tertutupi Pangkat, Kata Pakar Terbukti? Kamaruddin: Nembak Sana Sini

Baca juga: Sikap Ferdy Sambo ke Putri saat Rekonstruksi Jadi Sorotan, Tak Mau Saling Pandang Lalu Berubah

"Jadi klarifikasi yang kami dapat bahwa karena ada ribut (antara Kuat dan Brigadir J) di bawah (ruang lantai satu) pada malam itu setelah ada yang menemukan dugaan kekerasan seksual ya, terjadi keributan jadi itu yang ada," imbuhnya.

Diketahui, keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf juga dikonfirmasi dalam rekonstruksi yang berlangsung di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Saat itu, Kuat Maruf melakukan ancaman pembunuhan menggunakan pisau sesaat setelah mengetahui Putri Candrawathi diduga dilecehkan.

7. Isi CCTV yang tidak dirilis

Seperti diketahui, rekaman CCTV kasus Brigadir J yang sebelumnya beredar di publik, sudah diedit untuk menyesuaikan skenario Ferdy Sambo.

Komnas HAM kemudian membocorkan isi satu di antara rekaman CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan CCTV itu merekam saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas ketika Brigadir J masih hidup.

Foto Brigadir J saat terekam CCTV jelang dieksekusi Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu. Keluarga akhirnya tahu firasat terakhir sang perwira polri.
Foto Brigadir J saat terekam CCTV jelang dieksekusi Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu. Keluarga akhirnya tahu firasat terakhir sang perwira polri. (CNN Indonesia, Facebook)

Selain itu, CCTV tersebut juga merekam Brigadir J yang berada di halaman rumah Ferdy Sambo.

Dalam rekaman itu, kata Taufan, Brigadir J terlihat seperti orang kebingungan.

Padahal, rombongan yang tiba di rumah dinas bersama Brigadir J, langsung masuk ke dalam.

"Dia jalan di depan halaman tuh, ke kiri ke kanan kayak orang bingung gitu. Akhirnya Sambo datang."

"Yang lain masuk ke dalam rumah, Joshua dia di luar di halaman berdiri," ungkap Taufan, Jumat (2/9/2022).

8. Kemungkinan ada tiga orang yang tembak Brigadir J

Ahmad Taufan Damanik menyebut pihaknya menemukan petunjuk soal adanya kemungkinan bahwa yang menembak Brigadir J ada tiga orang.

Kendati demikian, Taufan enggan membocorkan sosok ketiga tersebut.

"Sebetulnya masih ada clue, kemungkinan lain bahwa tiga (orang yang menembak Brigadir J)," ujar Taufan.

Temuan soal kemungkinan adanya orang ketiga tersebut berdasarkan hasil uji balistik.

Taufan mengungkapkan, dari hasil uji balistik terbukti ada dua senjata berbeda yang dipakai untuk menembak Brigadir J.

Sehingga, pelaku penembakan Brigadir J sudah pasti lebih dari satu orang.

"Dan itu dari senjata tadi, yang di tangan mereka, HS-9 itu salah satunya. Sama Glock itu," ucap Taufan.

Ia juga mengatakan, berdasarkan penelusuran Komnas HAM, dua pelaku yang menembak Brigadir J adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Ferdy Sambo.

Polri sendiri telah merilis video animasi rekonstruksi yang menunjukkan detik-detik eksekusi Brigadir J, di mana Ferdy Sambo terlihat ikut menembak.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita tentang kasus pembunuhan Brigadir J lainnya

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved