Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Santri Gontor Tewas Dianiaya

Soal Kasus Santri Ponpes Gontor yang Meninggal, 9 Saksi Diperiksa, Ada Dokter hingga Pengasuh

Polres Ponorogo telah memeriksa 9 saksi kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga berujung meninggal dunia

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
Tangkapan Layar akun Instagram @hotmanparisofficial
Seorang wanita bernama Soimah mengaku pada Hotman Paris bahwa anaknya yang merupakan santri di pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur, diduga meninggal karena kekerasan. 

Laporan Wartawan bunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Polres Ponorogo telah memeriksa 9 saksi kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga berujung meninggal dunia.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo merinci 9 saksi tersebut antara lain 2 santri, 4 dokter, dan 3 pengasuh Pondok Gontor.

4 dokter yang dimaksud juga berasal dari RS Pondok Gontor .

"Data detailnya akan kita sampaikan, untuk pemanggilan bertambah 2 dokter kita panggil untuk pemeriksaan, total 9 orang," kata Catur, Selasa (6/9/2022).

Catur juga mengatakan hari ini pihaknya akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Untuk saksi kemungkinan akan bertambah lagi karena rangkaiannya ada beberapa titik," lanjutnya.

Catur memastikan Polres Ponorogo akan mengusut tuntas kasus penganiyaan tersebut hingga penyidikan dan segera menaikkan ke tahap selanjutnya

Baca juga: Soal Santri Asal Palembang yang Meninggal, Ponpes Gontor Beri Klarifikasi, Akui Ada Penganiayaan

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu, Soimah mengadu ke Hotman Paris Hutapea atas meninggalnya anaknya yang merupakan santri di Pondok Gontor, inisial AM.

Awalnya Pihak Pondok Gontor mengatakan santri asal Palembang tersebut terjatuh akibat kelelahan setelah mengikuti perkemahan kamis malam Jumat.

Namun setelah beberapa saat Pondok Gontor mengubah keterangan bahwasanya AM meninggal dunia akibat penganiayaan.

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) juga telah mengeluarkan pernyataan resmi wafatnya santri AM dari Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (22/8/2022) lalu.

Dalam surat pernyataan tersebut PMDG menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua AM serta menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya AM.

Pondok Gontor juga mengakui adanya dugaan penganiayaan hingga AM meninggal dunia.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Ponorogo Meninggal, Ibu Mengadu ke Hotman Soal Kejanggalan, Polisi: Masih Lidik

Bahkan Pondok Gontor telah mengeluarkan secara permanen santri yang diduga terlibat dalam pembunuhan AM tersebut dan telah dikembalikan ke orang tuanya pada hari yang sama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved