Pembunuhan Brigadir J
Bripka RR Tertegun Brigadir J Dibunuh di Depan Mata, Ferdy Sambo Lalu Panggil Para Ajudan, Beri Uang
Terungkap bahwa Bripka RR sempat tak bisa berkata-kata seusai Brigadir J tewas tertembak. Ingat tindakan Ferdy Sambo setelahnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Adapun saat rekonstruksi, Ferdy Sambo sempat
memeluk Putri di lantai tiga rumah pribadinya, diduga merencanakan eksekusi Brigadir J.
Kemudian ia memanggil para ajudan menggunakan Handy Talkie (HT), rupanya peristiwa itu seharusnya terjadi setelah pembunuhan.
"Sebenarnya itu adegan terakhir setelah rekayasa, untuk menyerahkan duit," ungkap Erman.
Rupanya, kejadian tersebut adalah momen ketika Ferdy Sambo beri uang kepada Bharada E Rp 1 miliar, Bripka RR Rp 500 juta dan pada ART Kuat Maruf Rp 500 juta.

Di kesempatan yang sama, Bripka RR menyampaikan bahwa tersangka otak pelaku Ferdy Sambo sempat berteriak pada korban.
"'Begitu saya (Bripka RR) masuk dalam rumah, di ruang tengah saat itu sudah ada Sambo dan RE'," tutur Erman.
Ketika memasuki ruangan, Bripka RR melihat Brigadir J sudah berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Bharada E.
Ia kemudian mendengar Ferdy Sambo berseru memerintahkan korban untuk berjongkok.
"'Saya berjalan ke ruang tengah, ke arah Yosua berada di depan Pak Sambo dan RE, kemudian saya hanya ingat mendengar Pak FS mengucapkan 'Jongkok!'."
Baca juga: Inilah Benda Penting Brigadir J yang Disembunyikan di Magelang, Hasil Uji: Penembak Ketiga, Putri?
Namun, Brigadir J tak serta merta menuruti perintah atasannya dan justru berusaha melindungi diri.
Seolah kebingungan, Brigadir J menanyakan apa yang terjadi, sebelum kemudian timah panas menembus tubuhnya yang langsung mengakibatkan kematian.
"Tetapi Yosua tidak mau dan mundur untuk mengangkat kedua tangan di depan dada untuk melindungi diri, sambil berkata 'Eh, ada apa ini?'," tutur Erman.
"Lalu RE menembakkan ke arah dada Yosua menggunakan senjata miliknya. Sampai Yosua jatuh tertelungkup di dekat tangga di depan kamar mandi."